'''Kupelasi''' atau '''Cupellasi''' atau '''Cupellation''' adalah proses [[Pemurnian (metalurgi)|pemurnian]] dalam [[metalurgi]] di mana [[bijih]] atau [[logam paduan]] diolah di bawah suhu yang sangat tinggi dan dilakukan operasi terkontrol untuk memisahkan logam mulia, seperti [[emas]] dan [[perak]], dari [[logam dasar]], seperti [[timbal]], [[tembaga]], [[seng]], [[Arsen|arsenik]], [[antimon]], atau [[bismut]], hadir dalam bijih. Proses ini didasarkan pada prinsip bahwa logam mulia biasanya teroksidasi atau bereaksi secara kimia pada suhu yang jauh lebih tinggi daripada logam dasar. Ketika dipanaskan pada suhu tinggi, logam mulia tetap terpisah, dan logam lainnya bereaksi membentuk terak atau senyawa lainnya.<ref name="RehrenEckstein">Rehren, Th., Eckstein, K. 2002</ref><ref>{{cite journal|doi=10.11141/ia.56.9|title=Sending Laurion Back to the Future: Bronze Age Silver and the Source of Confusion|last1=Wood|first1=J.R.|last2=Hsu|first2=Y-T.|last3=Bell|first3=C.|journal=Internet Archaeology|year=2021|volume=56|issue=9|s2cid=236973111|doi-access=free}}</ref>
Sejak [[Zaman Perunggu]] Awal, proses ini digunakan untuk memperoleh perak dari bijih timah yang dilebur. Pada Abad Pertengahan dan Renaisans, kupelasi adalah salah satu proses paling umum untuk pemurnian logam mulia. Pada saat itu, pengujian api digunakan untuk menguji mineral: menguji logam segar seperti timbal dan logam daur ulang untuk menentukan kemurniannya untuk pembuatan perhiasan dan koin . Cupellation masih digunakan sampai sekarang.
