Saluang Pauah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
 
== Sejarah ==
''Saluang Pauh'' tumbuh dan berkembang di daerah Pauah Padang yang sampai sekarang kehidupannya bertahan pada posisi semua, artinya belum mengalami perubahan. Kesenian ''Saluang Pauh'' merupakan cerminan kehidupan masyarakat yang semula hidup bertani, bercocok tanam di sawah dan menanam berbagai jenis pohon yang dapat menghasilkan buah untuk menunjang perekonomian masyarakat Pauah.<ref name=":0" /> Saluang Pauah yang ditemui pada saat sekarang berbeda dengan Saluang Pauah pada masa lampau. Dulu, saluang ini terbuat dari batang padi yang terbentuk seperti alat musik ''Bansi'', hanya saja mempunyai empat  lubanng nada. Alat musik ini dulu dinamakan ''sodam''. Seiring perkembangan zaman, ditambah dua lubang nada sehingga alat musik tersebut dapat memainkan irama ''Dendang Pauah'' yang lebih banyak. Selanjutnya, alat musik ini tidak lagi menggunakan batang padi, akan tetapi menggunakan bambu/talang sebagai bahan dasar instrumentnya.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Purnomo|first=Tri Wahyu|last2=Aulia|first2=Sri Mustika|year=2020|title=Kajian Organologi Alat Musik Saluang Pauh Buatan Zulmasdi di Kota Padang|url=https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/GDG/article/view/17768/13378|journal=Gondang: Jurnal Seni dan Budaya|volume=4|issue=1|pages=28-37}}</ref> Pada saat zaman penjajahan Belanda, Saluang Pauah dikenal dengan Saluang Pokok diiringi dengan dendang yang menceritakan tentang nasib diri. Kemudian sekitar tahun 1970-an Saluang Pokok berubah penamaan menjadi Saluang Pauah yang berada di daerah Pauah.<ref name=":2" />
 
== Proses Pembuatan ==
Baris 21:
Pesan-pesan yang diurai mengandung nilai pendidikan moral dan sosial kepada masyarakat dan khususnya penonton pertunjukan dendang pauh. Nilai dari pendidikan moral yang disampaikan secara tidak langsung adalah: jangan meniru menciptakan kekacauan dalam pernikahan. Pendidikan sosial juga disampaikan secara tidak langsung: agar derajat anak laki-laki dan perempuan di dalam keluarga adalah setara. Sasaran pendidikan moral dan sosial adalah generasi muda dan generasi muda keluarga. Estetika seni menjadi apresiasi masyarakat yang tinggi terhadap Dendang Pauah yang diwujudkan selama pertunjukan.  Estetika pertunjukan Dendang Saluang melalui karya musik yang diungkapkan dalam setiap irama atau lagu, dimulai dari irama ''pado-pado, pakok anam, pakok limo, malereang limo,'' dan ''lambok Malam.''<ref>{{Cite journal|last=Lumbantorusan|first=Caecilia Trisania|first2=Syailendra|date=2022|title=Educational Values on Dendang Saluang Pauah in the Life of the Kuranji Community, Padang City|url=http://journal.stt-abdiel.ac.id/tonika/article/view/355|journal=Tonika: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni|volume=5|issue=1|pages=14-29}}</ref>
 
Nilai dan fungsi Saluang Pauah sendiri adalah sebagai penyampaian nasehat-nasehat orang tua kepada anak-anaknya, karena dendangan dalam permainan Saluang Pauah berisi himbauan dan nasehat kehidupan. Saluang Pauah juga bermakna sebagai media hiburan, dimana masyarakat yang melakukan hajatan dapat memberikan selingan kepada tamu undangan yang hadir. Selain itu, Saluang Pauah sebagai momentum silaturrahmi keluarga maupun masyarakat sekitar. Cerita-cerita yang ada di Saluang Pauah menceritakan tentang kehidupan nyata yang terjadi pada lingkungan sekitar dan juga peristiwa di nagari-nagari lain yang menceritakan peristiwa kehidupan masyarakatnya, yang bertujuan mengantarkan pesan dan nasehat kehidupan. Cerita yang didengarkan selalu dikondisikan dengan situasi keadaan dimana Saluang Pauah ini dimainkan, namun cerita yang akan di dengarkan telah dipersiapkan jauh hari sebelum ditampilkan. Cerita yang dimainkan tidak hanya menampilkan dari satu permintaan akan tetapi mengumpulkan beberapa permintaan lalu dikembangkan menjadi sebuah syair. Biasanya pendendang akan mencari pantun terlebih dahulu dan dikembangkan menjadi sebuah dendang.<ref name=":2">{{Cite web|title=OPK|url=https://sidadok.disbud.sumbarprov.go.id/opk/seni/saluang-pauh|website=sidadok.disbud.sumbarprov.go.id|access-date=2024-04-02}}</ref>
 
== Rujukan ==