Commuter Line Rangkasbitung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herman Pahabol (bicara | kontrib)
Merapikan artikel.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 31:
|speed={{convert|70|km/h|mph|lk=on|abbr=on}}}}
 
'''Commuter Line Rangkasbitung''', (ataujuga disebut jugasebagai '''Lin Rangkasbitung''', '''KRL Rangkas''', atau '''KRL Green LineRangkas''') merupakan salah satu relasi [[KRL Commuter Line|Commuter Line Jabodetabek]] dari [[Stasiun TanahabangTanah Abang]] menuju [[Stasiun Rangkasbitung]] dan sebaliknya. Pada peta perjalanan Commuter Line, relasi ini diberi warna hijau pupus, sehingga sering disebut sebagai {{Rcb|KAI Commuter|r|xroute}}. Relasi ini merupakan relasi terpanjang dan terjauh yang dioperasikan oleh [[Kereta Commuter Indonesia (perusahaan)|KAI Commuter]] dengan panjang 72,8 km.
 
KRL ini beroperasi untuk menggantikan peran dari [[KRL Ciujung]], KRL Serpong Ekspres, kereta api ekspres [[kereta api Rangkas Jaya|Rangkas Jaya]], kereta api lokal [[Kereta api Langsam|Langsam]] dan Kereta api ekonomi [[Kereta api Kalimaya|Kalimaya]] dalam melayani koridor Angke–Tanah Abang– Rangkasbitung–Merak. KRL ini merupakan salah satu angkutan warga Jakarta hingga Rangkasbitung untuk melanjutkan ke tujuan [[Stasiun Serang]], [[Stasiun Cilegon]], [[Stasiun Merak]], hingga [[Pulau Sumatra]] dapat menggunakan [[Keretakereta api lokal Merak]].
 
Lintas Kulon (barat) Jabodetabek memulai proses elektrifikasinya pada 1990–1994. Tiga gardu [[listrik aliran atas]] (LAA) yang berlokasi di Karet, Limo, dan Jurangmangu mulai dinyalakan pada 3 Juli, 3 Agustus, dan 3 Desember 1994, kemudian ditambah lagi dengan dua gardu LAA di Stasiun Serpong dan eks-Stasiun Pondok Betung per April 1997.<ref>{{Cite book|last=DJKA|first=|year=2014|url=http://dephub.go.id/public/ppid_assets/files/dataka/BI_Final_RevMei.pdf|title=Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2014|location=Jakarta|publisher=Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia|isbn=|page=|access-date=2022-05-28|archive-date=2019-07-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20190711112310/http://dephub.go.id/public/ppid_assets/files/dataka/BI_Final_RevMei.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
Sejak 4 Juli 2007, bangunan baru [[Stasiun Serpong]] dan [[jalur ganda]] Serpong–Tanah Abang diresmikan oleh [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Ia menyebut bahwa stasiun ini akan menjadi stasiun percontohan dengan arsitektur modern.<ref>{{Cite news|title=SBY Resmikan Stasiun Serpong, Lalu Lintas KA Tetap Normal|url=https://news.detik.com/berita/800807/sby-resmikan-stasiun-serpong-lalu-lintas-ka-tetap-normal|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2017-10-18}}</ref>