Ki Ageng Rendeng: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 12:
Sebelum menempati Kincang, Ki Ageng Rendeng Pernah membuka wilayah hutan yang dinamai desa [https://botok.magetan.go.id/portal/desa/sejarah-desa sembung], daerah yang sekarang bernama desa [[Botok, Karas, Magetan|Botok]], Karas Magetan.<ref>{{Cite web|title=SIDESKEL (Sistem Informasi Desa Dan Kelurahan)|url=https://botok.magetan.go.id/portal/desa/sejarah-desa|website=sideskel|language=en-US|access-date=2024-04-06}}</ref> Dikarenakan faktor politik yang rumit antara Kraton dan Belanda, beliau menugaskan salah satu putranya yang dikenal menggunakan nama samaran Jo Saliyo untuk meneruskan memimpin daerah tersebut. <ref>{{Cite web|title=SIDESKEL (Sistem Informasi Desa Dan Kelurahan)|url=https://botok.magetan.go.id/portal/desa/sejarah-desa|website=sideskel|language=en-US|access-date=2024-04-06}}</ref> Sedangkan Ki Ageng Rendeng berpindah ke tempat baru (Kincang). Beliau wafat di desa kincang dan dikenal sebagai pepunden wilayah Kincang, seorang Ulama' (Mursyid Wasithah Thoriqoh Syathoriah)<ref>{{Cite web|last=Yusuf|first=Wakid|date=2018-03-09|title=SEJARAH THAREQAT SYATTARIYAH|url=https://wakidyusuf.wordpress.com/2018/03/09/sejarah-thareqat-syattariyah/|website=🇲🇨 ATTARBIYAH|language=id-ID|access-date=2024-04-06}}</ref>, dan seorang Waliyulloh. Diantara karomah beliau yang terkenal adalah do'a beliau yang di ijabah ketika meminta hujan, walaupun pada musim kemarau.
|