Muawiyah bin Abu Sufyan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k ~ |
||
Baris 233:
==== Irak dan bagian timur ====
Tantangan terhadap otoritas pusat pada umumnya, dan pemerintahan Muawiyah pada khususnya, paling tajam di Irak, di mana perpecahan marak antara seseorang yang baru naik menjadi ''asyraf'' dan elit Muslim yang baru lahir, yang terakhir dibagi lebih lanjut antara partisan Ali dan Khawarij. Pendakian Muawiyah menandakan kebangkitan ''asyraf'' Kufah
Di Basra, Muawiyah mengangkat kembali sanak Abdus Syams, [[Abdullah bin Amir]], yang pernah bertugas di kantor di bawah Utsman. Selama pemerintahan Muawiyah, Ibnu Amir memulai kembali ekspedisi ke [[Sistan]], mencapai [[Kabul]]. Dia tidak mampu menjaga ketertiban di Basra, di mana tumbuh kebencian terhadap kampanye jarak jauh. Akibatnya, Muawiyah menggantikan Ibnu Amir dengan [[Ziyad bin Abihi]] pada tahun 664 atau 665. Ziyad adalah loyalis Ali yang paling lama yang tidak mengakui kekhalifahan Muawiyah dan telah membarikade dirinya di benteng [[Estakhr]] di [[Provinsi Fars|Fars]]. [[Busr bin Abi Artha'ah|Busr]] telah mengancam akan mengeksekusi tiga putra muda Ziyad di Basra untuk memaksanya menyerah, tetapi Ziyad akhirnya dibujuk oleh Al-Mughirah, mentornya, untuk tunduk pada otoritas Muawiyah pada tahun 663. Dalam sebuah langkah kontroversial yang mengamankan kesetiaan Ziyad yang tidak berayah, yang dipandang khalifah sebagai calon yang paling cakap untuk memerintah Basra, Muawiyah mengadopsinya sebagai saudara tiri dari pihak ayah, untuk memprotes putranya sendiri Yazid, Ibnu Amir dan kerabat Umayyahnya di Hijaz.{{sfn|Hasson|2002|p=520}}
|