Salafiyah: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 15:
Namun, pada saat sekarang para pengikut Salafi memperlakukan ''Muhammad ibn Abd-al-Wahhab'' hanya sebagai seorang pemikir besar dalam agama Islam, sebuah fakta yang dikonfirmasikan oleh mereka menutup ketaatan kepada ajaran doktrinal. Biasanya, penganutnya dari gerakan Salafi menjelaskan dirinya sebagai "Muwahidin," "Al Hadis," <ref>The Muslim World After 9/11 By Angel M. Rabasa, pg. 275</ref> atau "Ahl at-Tauhid." <ref name=global>GlobalSecurity.org [http://www.globalsecurity.org/military/intro/islam-salafi.htm Salafi Islam]</ref>
 
== EtimologiMakna Salafiyah ==
Adapun Salafiyyah, maka itu adalah nisbat kepada manhaj Salaf, dan ini adalah penisbatan yang baik kepada manhaj yang benar, dan bukan suatu bid'ah dari madzhab yang baru.
 
Baris 25:
 
Istilah Salaf bukanlah istilah baru.Istilah tersebut sudah digunakan sejak zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Salaf tidaklah menunjuk kepada satu golongan tetapi menunjuk kepada orang-orang yang berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah menurut pemahaman yang benar. Karena umat ini sudah berpecah belah dan yang selamat pemahamannya hanya SATU.
 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dari kalangan Ahlul Kitab telah berpecah belah menjadi 72 golongan. Sesungguhnya umat Islam akan berpecah belah menjadi 73 golongan, 72 golongan tempatnya di dalam Neraka dan hanya satu golongan di dalam Surga, yaitu al-Jama'ah."
[Shahih. HR. Abu Dawud (no.4597), Ahmad (IV/102), al-Hakim (I/128), ad-Darimi (II/241), al-Aajurri dalam as-Asyari'ah, al-Lalikai dalam Syarah Ushuul I'tiqaad Ahlis Sunnah wal Jama'ah (I/113 no. 150). Dishahihkan oleh al-Hakim dan disepakati oleh adz-Dzahabi dari Mu'awiyah bin Sufyan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan bahwa hadits ini shahih masyhur. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 203-204)]
 
Dalam riwayat lain disebutkan:
"Semua golongan tersebut tempatnya di Neraka, kecuali satu (yaitu) yang aku dan para Shahabatku berjalan di atasnya."
[Hasan. HR. At-Tirmidzi (no. 2641) dan al-Hakim (I/129) dari Shahabat Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhuma, dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahii al-Jaami'ish Shaghiir (no. 5343). Lihat Dar-ul Irtiyaab 'an Hadiits maa Ana 'alaihi wa Ash-haabi oleh Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali, cet. Darur Rayah, th. 1410 H]
 
Sebagian orang menyangka, dari apa yang meerka ketahui dan mereka menyelewengkan arti ketika disebutkan istilah Salafiyyah, bahwa Salafiyyah adalah label (istilah) baru dan madzhab baru bagi kelompok Islam yang baru melepaskan diri dari lingkaran Jama'ah Islamiyah yang utuh.
 
Sangkaan ini sama sekali tidak benar karena Salafiyyah maksudnya adalah Islam yang dibersihkan (disaring) dari kegagalan-kegagalan budaya klasik, dan warisan-warisan dari banyak kelompok dan sekte, dengan kesempurnaan dan keumumannya, baik dalam Al-Qur'an maupun as-Sunnah berdasarkan pemahaman Salaf yang terpuji.
 
Sangkaan ini sesungguhnya hanyalah muncul dari angan-angan kaum yang ingin menghindari kalimat yang baik dan berkah, yang akarnya menancap kuat dalam sejarah umat ini hingga sampai ke generasi pertama (Shahabat). Sampai-sampai mereka mengira bahwa kata Salafiyyah adalah hasil dari gerakan pembaharuan yang dibawa oleh Jamaluddin al-Afghani al-Irani (lahir th. 1254 H/1838 M, wafat th. 1314 H/1897 M) dan Muhammad 'Abduh (lahir pada akhir th. 1265 H dan wafat th. 1323 H) pada masa penjajahan Inggris di Mesir??! [1]
 
Dan orang yang mengucapkan hal ini atau yang menyebarkannya adalah orang yang tidak mengetahui sejarah dari kata (istilah) Salaf yang sanadnya bersambung kepada generasi Salafush Shalih, baik dari sisi makna, akar kata, maupun waktu. Padahal ulama-ulama terdahulu mensifati setiap orang yang mengikuti pemahamannya Shahabat radhiyallahu 'anhum dalam masalah 'aqidah dan manhaj dengan istilah Salafi. (Lihat Bashaa-ir Dzawi Syarf, hal. 22-23)
 
Dari penjabaran makna Salafiyyah, baik dari sisi pengertian maupun penisbatan kepadanya, nampak jelaslah kesalahan para penulis dan pemikir yang menganggap penisbatan diri kepada Salafush Shalih, da'i-da'i yang menyeru kepadanya, bermanhaj dengan manhajnya, dan memperingatkan orang-orang yang menyelisihinya sebagai bagian dari firqah (kelompok) yang banyak meracuni umat Islam. Bahkan mereka menganggap bahwa mengingatkan umat dari manhaj yang menyimpang adalah penyebab perpecahan. (Lihat Usus Manhaj Salaf fii Da'wati ilallaah, hal. 29)
 
== Siapakah Salafi Itu? ==
 
Salafi ialah setiap orang yang berada di atas manhaj Salaf dalam aqidah, akhlak, dan dakwah.
 
Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkali-kali menggunakan istilah Salafi dalam kitabnya, Siyar A'laamin Nubalaa'. Di antaranya beliau menyebutkan bahwa Imam ad-Daruquthni rahimahullah (wafat th. 385 H) adalah seorang Imam Ahlul Hadits yang ahli tentang 'illat (penyakit-penyakit) dalam hadits, dan orang yang sangat benci kepada ilmu kalam. Beliau belum pernah mendalami ilmu kalam, juga tidak mendalami tentang debat bahkan dia seorang Salafi. ( Lihat Siyar A'laamin Nubalaa', XVI/457)
 
Demikian juga Imam Abu 'Utsman ash-Shabuni rahimahullah (wafat th. 449 H) menggunakan istilah Salaf dalam kitabnya, 'Aqiidatus Salaf Ashabul Hadiits.
 
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah mengatakan, "Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah para Salaf sampai geneerasi akhir. Barang siapa yang berada di atas jalannya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Shahabatnya maka dia adalah Salafi." (Syarah al-'Aqidah al-Waasithiyyah, I/54)
 
Al-Lajnah ad-Da-imah yang diketuai oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah (wafay th. 1420 H) pernah ditanya: Apakah yang dimaksud dengan Salafiyyah dan bagaimana pendapat antum sekalian tentangnya?
 
Maka Lajnah menjawab: As-Salafiyyah adalah penisbatan kepada Salaf, sedangkan Salaf adalah para Shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para imam pembawa petunjuk pada masa tiga kurun pertama -semoga Allah meridhai mereka- yang disaksikan dengan kebaikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melalui sabda beliau:
"Sebaik-baik manusia adalah pada masaku ini (yaitu masa para Shahabat), kemudian yang sesudahnya, kemudian yang sesudahnya. Setelah itu akan datang suatu kaum yang persaksian salah seorang dari mereka Mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya." [HR. Bukhari (no. 2652, 3651, 6429, 6658) dan Muslim no. 2533 (212)]
 
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya, al-Bukhari dan Muslim.
 
Sedangkan Salafiyyun adalah bentuk jamak dari Salafi, sebuah nisbat kepada Salaf, dan maknanya telah dijelaskan.
 
Mereka adalah orang-orang yang berjalan di atas manhaj Salaf dalam mengikuti Al-Kitab (Al-Qur'an) dan As-Sunnah, mendakwahkan keduanya, dan mengamalkan keduanya. Maka dengan hal itu mereka adalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Wabillaahit taufiq. [Fataawaa al-Lajnah ad-Daa-imah lil Buhuuts al-'Ilmiyyah wal Iftaa' (II/242-243, fatwa no. 1361)]
 
Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah berkata, "Salafiyyah artinya berjalan di atas manhaj Salaf, yaitu para Shahabat, Tabi'in, dan generasi-generasi yang diutamakan, dalam aqidah, pemahaman maupun tingkah laku, dan seorang Muslim wajib menempuh manhaj ini.
 
== Para Ulama yang Tergolong Salaf ==