Mariah al-Qibthiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
k Ada kata yang double hurufnya
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 19:
Banyak sumber Muslim mengatakan bahwa Muhammad kemudian memerdekakan dan menikahi Mariah, namun ini tidak jelas apakah ini fakta historis atau apologi. Budak tidak secara otomatis merdeka karena masuk Islam, sehingga tidak begitu jelas apakah Mariah dimerdekakan atau tidak.
 
Muhammad tinggal dalam rumah bata lumpur dekat dengan [[masjid]] [[Madinah]], dan setiap istrinya memiliki ruang tersendiri dalam rumah bata itu, yang dibangun dalam bentuk barisan yang dekat dengan ruangannya. Mariah walau begitu tetap ditempatkannditempatkan di rumah di tepi Madinah. Mariah juga tidak dikategorikan sebagai istri dalam beberapa sumber paling awal, seperti dalam catatan [[Ibnu Hisyam]] dalam [[Sirah]] [[Ibnu Ishaq]].<ref>Ibn Ishaq, pp. 691 – 798</ref> Sumber-sumber Muslim sepakat bahwa ia mendapatkan kehormatan yang sama sebagai istri Muhammad, dengan anggapan bahwa ia juga mendapat gelar yang sama seperti istri-istri Muhammad lainnya, yaitu "Ibu orang-orang Mu'min."
 
Mariah melahirkan seorang putra, yaitu [[Ibrahim bin Muhammad]]. Selain Mariah, hanya [[Khadijah]] saja istri Muhammad yang telah memberikannya anak. Ibrahim meninggal ketika masih dalam masa pertumbuhan. Perhatian Muhammad terhadap Mariah diyakini menyebabkan kecemburuan di antara istri-istri yang lain, hingga turunnya [[surah]] ke-66 dalam [[Al-Qur'an]]. Berikut bagian surah tersebut: