Universitas Cordova: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AbdulMajidID (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
AbdulMajidID (bicara | kontrib)
Baris 41:
Ketika pada tahun 750 M terjadi pergantian pemerintahan di pusat kekuasaan Islam dari Dinasti Umayyah ke [[Dinasti Abbasiyah]], maka Dinasti Abbasiyah memindahkan ibokotanya dari [[Damaskus]] ke [[Bagdad]], sedang Dinasti Umayyah mempertahankan kekuasaannya di Spanyol dan memindahkan ibukotanya dari Toledo ke Cordova. Cordova mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Abdurrahman III (912-961 M) dan Al-Hakam II (961-976 M). Cordova menjadi salah satu dari dua cahaya dunia ketika itu bersama Bagdad, yang menjadi pusat kemajuan dunia di bidang IPTEK dengan lembaga pendidikan tingginya bernama Universitas Cordova.<ref name=":0">{{Cite web|title=Universitas Cordova|url=https://undova.ac.id/}}</ref>
 
Pada masa pemerintahannya, Al-Hakam II mendirikan 27 buah sekolah swasta di Cordova, selain terdapat pula 70 [[perpustakaan]] dan banyak toko buku. Di belahan timur kota itu, terdapat 170 wanita yang berprofesi sebagai penulis kitab suci [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]] dengan huruf Kufi yang indah. Selain itu, terdapat pula 80 buah sekolah gratis yang diperuntukan bagi anak-anak fakir miskin.    
 
Kejayaan Cordova dengan lembaga pendidikan tingginya Universitas Cordova tersebut, diharapkan dapat menjadi sugesti dan pemompa semangat perjuangan bagi Pengelola dan semua Sivitas Akademika UNDOVA Sumbawa Barat-Indonesia dalam memberikan pelayanan jasa pendidikan tingitinggi kepada masyarakat. Seraya mengharapkan lindungan, rahmat dan ridho Allah SWT, Pengelola UNDOVA optimis mampu menghasilkan sumberdaya Insani yang berkualitas IPTEK tinggi dengan IMTAQ yang mantap di Kabupaten Sumbawa Barat dan Provinsi NTB, serta Indonesia dan dunia internasional umumnya.
 
== Kultur Pendidikan ==
Dalam upaya melaksanakan dan mencapai hasil [[pendidikan]] yang komprehensif, UNDOVA mempertimbangkan kultur yang melingkupi kehidupan [[mahasiswa]] selama menjalankan pendidikan, baik berupa kultur ilmiah maupun kultur islamiyah.
 
=== Kultur Ilmiah ===
Kultur ilmiah yang harus diwujudkan di UNDOVA adalah memperbanyak kuantitas dan kualitas [[penalaran]], [[penelitian]], karya nyata dan pengabdian pada masyarakat. Ekspresi harapan dan tanggung jawab mahasiswa terhadap kemajuan wilayah dan masyarakatnya, disalurkan melalui forum-forum yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sehingga mahasiswa tidak identik dengan unjuk rasa atau demonstrasi yang cenderung anarkhis.
 
=== Kultur Islamiyah ===
Mahasiswa UNDOVA harus berani menunjukkan jati dirinya sebagai generasi muda Islam yang mampu menguasai dan mengembangkan IPTEKS dengan IMTAQ yang mantap.     Untuk mewujudkan kultur Islamiyah tersebut, maka ditetapkan beberapa ketentuan sebagai berikut:
 
# Jadwal perkuliahan disesuaikan dengan waktu sholat[[Salat|shalat]], sehingga semua mahasiswa yang tidak memiliki halangan syar’i diwajibkan mengikuti sholatshalat berjamaah di Masjid Kampus UNDOVA.
# Mahasiswa diharuskan berpakaian rapi sesuai dengan tata nilai dan ajaran Islam, yaitu baju kemeja untuk pria, serta pakaian berjilbab bagi wanita. 
# Mahasiswa tidak diperkenankan merokok, mengkonsumsi makanan dan minuman beralkohol atau [[haram]] di lingkungan Kampus.            '' ''
# Kegiatan sosial dan muamalah di kampus harus berlandaskan tata nilai dan ajaran Islam.
# Komunikasi antara mahasiswa dengan [[Dosen]] dan antar sesama mahasiswa harus menggunakan [[Bahasa Indonesia]], dan sangat dianjurkan untuk menggunakan [[Bahasa Arab]] dan [[Bahasa Inggris]].
 
== Referensi ==