Istilah Yahudi–Kristen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 30:
Penggunaan istilah "Yahudi-Kristen" dalam wacana abad ke-21 telah dikritik karena menyamakan dua agama yang berbeda dan menjadi vektor Islamofobia karena pengucilan.<ref>{{cite web |url=https://newrepublic.com/article/155735/rights-judeo-christian-fixation |title=The Right's "Judeo-Christian" Fixation |author=Udi Greenberg |date=November 14, 2019 |publisher=The New Republic |access-date=July 10, 2023}}</ref><ref>{{cite web |url=https://religiondispatches.org/what-do-we-mean-by-judeo-christian/ |title=What Do We Mean by 'Judeo-Christian'? |last=Goldman |first=Shalom |date=February 15, 2011 |publisher=Religious Dispatches.}}</ref><ref>{{cite web |url=https://theconversation.com/the-term-judeo-christian-has-been-misused-for-political-ends-a-new-abrahamic-identity-offers-an-alternative-125523 |title=The term 'Judeo-Christian' has been misused for political ends – a new 'Abrahamic' identity offers an alternative |author=Toby Greene |date=December 24, 2020 |publisher=The Conversation}}</ref>
== Tanggapan Yahudi ==
Sikap komunitas Yahudi terhadap konsep ini beragam. Pada tahun 1930-an, "Dalam menghadapi upaya anti-semit di seluruh dunia untuk menstigmatisasi dan menghancurkan Yudaisme, umat Kristen dan Yahudi yang berpengaruh di Amerika berupaya untuk menegakkannya, mendorong Yudaisme dari pinggiran kehidupan keagamaan Amerika menuju pusatnya." [10] Selama Perang Dunia II, para pendeta Yahudi bekerja sama dengan para pendeta Katolik dan pendeta Protestan untuk meningkatkan niat baik, dengan menyapa para prajurit yang, "dalam banyak kasus belum pernah melihat, apalagi mendengar seorang Rabi berbicara sebelumnya." Pada pemakaman prajurit tak dikenal itu, para rabi berdiri di samping pendeta lainnya dan membacakan doa dalam bahasa Ibrani. Dalam tragedi masa perang yang banyak dipublikasikan, tenggelamnya kapal ''Dorchester'', pendeta multi-agama di kapal tersebut melepaskan sabuk pengaman mereka untuk mengevakuasi pelaut dan berdiri bersama "bergandengan tangan dalam doa" saat kapal tenggelam. Sebuah perangko tahun 1948 memperingati kepahlawanan mereka dengan kata-kata: "aksi antaragama". [10]
== Referensi ==
|