Partai Indonesia Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rujukan: +temp
konsesi
Baris 29:
Parindra berusaha menyusun kaum [[tani]] dengan mendirikan ''Rukun Tani'', menyusun [[serikat]] [[pekerja]] perkapalan dengan mendirikan ''Rukun Pelayaran Indonesia'' (Rupelin), menyusun perekonomian dengan menganjurkan ''Swadeshi'' (menolong diri sendiri), mendirikan ''Bank Nasional Indonesia'' di Surabaya, serta mendirikan percetakan-percetakan yang menerbitkan surat kabar dan majalah.
 
Kegiatan Parindra ini semakin mendapatkan dukungan dari [[Gubernur Jenderal]] Hindia Belanda pada saat itu, [[van Starkenborg]], yang menggantikan [[de Jonge]] pada tahun [[1936]]. Gubernur Jenderal van Starkenborg memodifikasi ''politiestaat'' peninggalan de Jonge, menjadi ''beambtenstaat'' (negara pegawai) yang memberi [[konsensikonsesi]] yang lebih baik kepada [[organisasi]]-organisasi yang [[kooperatif]] dengan pemerintah Hindia Belanda.
 
Pada tahun [[1937]], Parindra memiliki anggota 4.600 orang. Pada akhir tahun [[1938]], anggotanya menjadi 11.250 orang. Anggota ini sebagian besar terkonsentrasi di Jawa Timur. Pada bulan [[Mei]] [[1941]] (menjelang perang Pasifik), Partai Indonesia Raya diperkirakan memiliki anggota sebanyak 19.500 orang.