Michael Servetus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 51:
Berkenaan dampak yang sangat kuat dari eksekusi Servetus, buku ‘’Michael Servetus—Intellectual Ciant, Humanist, and Martyr’’ berkata, “Kematian Servetus merupakan titik balik dalam ideologi dan cara berpikir yang umum sejak abad keempat.” Buku itu juga mengatakan, “Dari sudut pandang sejarah, Servetus mati agar kebebasan hati nurani dapat menjadi hak sipil seseorang dalam masyarakat modern.”
 
Pada tahun 1908, sebuah monumen untuk Servetus didirikan di kota Annemasse, di Prancis, sekitar 5 kilometer dari lokasi dia dibunuh. DI sana, terdapat sebuah tulisan yang berbunyi, “Michael ServentServet[us], …ahli geografi, tabib, psikolog, telah menymbang bagi kesejahteraan manusia melalui penemuan-penemuan ilmiahnya, pengabdiannya terhadap orang sakit dan miskin, dan perjuangan yang gigih demi kebebasan berpikir dan berhati nurani…Keyakinannya tak tergoyahkan. Dia mengorbankan hidupnya demi kebenaran.”
 
Upaya pencarian Servetus akan kebenaran telah membuatnya menggunakan nama [[Yehuwa]]. Beberapa bulan setelah William Tyndale menggunakan nama ini dalam terjemahan Pentateukh-nya, Servetus menerbitkan buku ‘‘[[On the Errors of the Trinity]]’’—yang di dalamnya ia menggunakan nama Yehuwa. Dalam karya ini ia menjelaskan, “Nama lain, yang paling kudus dai semuanya, [Yehuwa], … dapat diartikan sebagai berikut, …‘Ia yang menyebabkan ada’, ‘Ia yang menjadikan ada’, ‘penyebab existensi’. Dia mengatakan, “Nama Yehuwa dengan tepah hanya disandang oleh sang Bapak.”