Perilaku kucing: Perbedaan antara revisi

Dalam sebuah penelitian terhadap 18 kucing, perilaku kucing yang mengedipkan mata beberapa kali diikuti dengan menyempitkan mata atau menutup mata dalam waktu lama ditemukan sebagai respons emosional yang positif. Saat manusia yang dikenalnya berkedip perlahan ke arah kucing, kucing tersebut cenderung lebih sering mendekati manusia dibandingkan jika manusia memiliki ekspresi netral yang menghindari kontak mata. Perilaku ini mungkin memiliki ciri yang sama dengan [[Senyum|senyuman]] "asli" manusia yang melibatkan sudut mata yang menyempit. <ref>{{Cite journal|last=Humphrey|first=Tasmin|last2=Proops|first2=Leanne|last3=Forman|first3=Jemma|last4=Spooner|first4=Rebecca|last5=McComb|first5=Karen|date=2020-10-05|title=The role of cat eye narrowing movements in cat–human communication|journal=Scientific Reports|language=en|volume=10|issue=1|pages=16503|bibcode=2020NatSR..1016503H|doi=10.1038/s41598-020-73426-0|issn=2045-2322|pmc=7536207|pmid=33020542}}</ref>

Caranya sederhana--kucing menjadikan dirinya "lebih kecil" saat gugup atau takut, namun melengkungkan punggungnya saat ingin terlihat lebih mengintimidasi saat merasakan bahaya dan merasa defensif. Saat mereka melengkungkan punggung, mereka juga cenderung "mengibaskan" ekornya, sehingga muncullah tampilan kucing "Halloween", yang dikenal sebagai [[Merinding|Piloereksi]].<ref name=":3" /> Informasi lebih lanjut tentang postur tercantum di bawah.

[[Perilaku]] ini dianggap sebagai cara menandai wilayah. Perilaku penandaan wajah digunakan untuk menandai wilayah mereka sebagai “aman”. Kucing menggosokkan pipinya pada objek yang menonjol di wilayah yang disukainya, mengendapkan feromon kimia, yang dikenal sebagai feromon kepuasan. Versi sintetis dari feromon wajah kucing tersedia secara komersial.<ref name=":4">{{Cite web|last=Dr. Jennifer Coates, DVM|date=22 April 2013|title=Synthetic Feline Facial Pheromones: Making Recommendations in the Absence of Definitive Data, Part 1|url=http://www.petmd.com/blogs/fullyvetted/2013/april/synthetic-feline-facial-pheromones-30115#.Utgn3fsyPmE|publisher=petMD|archive-url=https://web.archive.org/web/20180620153226/https://www.petmd.com/blogs/fullyvetted/2013/april/synthetic-feline-facial-pheromones-30115#.Utgn3fsyPmE|archive-date=20 June 2018|access-date=16 January 2014|url-status=dead}}</ref><ref name=":6">{{Cite web|title=Feliway|url=http://www.feliway.com/|archive-url=https://web.archive.org/web/20150502125948/http://www.feliway.com/|archive-date=2015-05-02|access-date=2015-02-03|url-status=dead}}</ref>

Kucing memiliki kantung dubur atau kelenjar bau. Aroma disimpan pada tinja saat dikeluarkan. Berbeda dengan kucing jantan utuh, kucing betina dan kucing jantan yang sudah dikebiri biasanya tidak [[Buang air kecil|menyemprotkan urine]]. Penyemprotan dilakukan dengan bersandar pada permukaan vertikal dan menyemprotkan aliran urin ke permukaan tersebut. Berbeda dengan [[penis anjing|alat reproduksi [[anjing]], alat reproduksi kucing mengarah ke belakang. Laki-laki yang dikebiri di usia dewasa masih dapat menyemprot setelah dikebiri. Buang air kecil pada permukaan horizontal di dalam rumah di luar kotak pasir mungkin menunjukkan ketidakpuasan terhadap kotak tersebut, karena berbagai faktor seperti tekstur media, kebersihan, dan privasi. Ini juga bisa menjadi pertanda [[Penyakit saluran kencing bagian bawah pada kucing|masalah saluran kemih]]. Kucing jantan dengan pola makan yang buruk rentan terhadap pembentukan kristal dalam urin, yang dapat menyumbat uretra dan menimbulkan keadaan darurat medis.