Mustain Billah dari Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
Setelah wafatnya beliau mendapat gelar anumerta [[Marhum Panembahan]]. Ibu beliau adalah puteri dari [[Khatib Banun]], seorang menteri [[Kesultanan Banjar]] yang berasal dari kalangan [[suku Biaju]] ([[Dayak Ngaju]]) yang sudah memeluk Islam. Isteri Sultan Mustain Billah yaitu Nyai Biang Lawai juga berasal dari kalangan suku Biaju.
 
Penggantinya sebagai Sultan Banjar adalah puteranya [[Sultan Inayatullah]], sedangkan salah seorang saudaranyaanaknya yang lain, Pangeran Dipati Anta Kasuma menjadi [[Raja Kotawaringin]]. Kotawaringin adalah wilayah pecahan Kesultanan Banjar yang berada pada daerah paling barat yang berbatasan dengan [[Kerajaan Tanjungpura]].
 
Pada tahu [[1620]] telah terjadi kebakaran besar di Banjarmasin (Bandarmasih) dan pusat pemerintahan kesultanan di Banjarmasin di pindahkan ke Pamakuan [[Sungai Tabuk]] karena datangnya serangan-serangan dari pihak Kompeni Belanda. Kemudian pusat pemerintahan dipindahkan pula ke Batang Mangapan atau Muara Tambangan, sekarang Kayu Tangi Dalam Pagar Martapura.
Baris 26:
Pada zaman tersebut tercatat tenggelamnya 4 buah kapal Kompeni Belanda, dan Pertahanan Kesultanan terkenal mulai Pemakuan Batang Mangapan/Muara Tambangan Dalam Pagar, Kayu Tangi Martapura.
 
Adapun saudaraanak-saudaraanak Sultan Mustain Billah yaitu :
# Ratu Agung (Sultan Inayatullah), Sultan Banjar
# Pangeran Antakesuma
# Pangeran Dipati Tuha I (Pangeran di Darat), menjabat mangkubumi dalam pemerintahan Inayatullah
# Ratu Bagus (Aninullah Bagus Kesuma)
# Pangeran RanggoDipati Kesuma.Anta Sari
# Pangeran Dipati Anta Kasuma, (Ratu Kota Waringin)
 
== Dewan Mahkota ==