Seperti disebutkan di atas, dalam penggunaan yang berlisensi, ofloxacinofloksasin kini dianggap sebagai [[kontraindikasi]] untuk pengobatan penyakit menular seksual tertentu oleh beberapa ahli karena resistensi bakteri.[42]<ref name="nycms.org">{{cite web | vauthors = Blank S, Schillinger J |title=DOHMH ALERT #8:Fluoroquinolone-resistant gonorrhea, NYC |url=http://www.nycms.org/article_view.php3?view=947&part=1 |publisher=New York County Medical Society |location=USA |date=May 14, 2004 |access-date=July 22, 2009 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20110722022617/http://www.nycms.org/article_view.php3?view=947&part=1 |archive-date=July 22, 2011 }}</ref> Perhatian harus digunakan pada penderita penyakit hati.[43]<ref>{{cite journal | vauthors = Coban S, Ceydilek B, Ekiz F, Erden E, Soykan I | title = Levofloxacin-induced acute fulminant hepatic failure in a patient with chronic hepatitis B infection | journal = The Annals of Pharmacotherapy | volume = 39 | issue = 10 | pages = 1737–1740 | date = October 2005 | pmid = 16105873 | doi = 10.1345/aph.1G111 | s2cid = 26688176 }}</ref> Ekskresi ofloxacinofloksasin dapat dikurangi pada pasien dengan gangguan fungsi hati yang parah (misalnya sirosis dengan atau tanpa asites). OfloxacinOfloksasin juga dianggap kontraindikasi pada populasi anak-anak, kehamilan, ibu menyusui, pasien dengan penyakit kejiwaan dan pada pasien dengan [[epilepsi]] atau gangguan kejang[[sawan]] lainnya.
