Keris: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
#1Lib1Ref #1Lib1RefID |
||
Baris 157:
Tahap terakhir, yaitu penyepuhan, dilakukan agar logam keris menjadi logam besi baja. Pada keris Filipina tidak dilakukan proses ini. ''Penyepuhan'' ("menuakan logam") dilakukan dengan memasukkan bilah ke dalam campuran [[belerang]], [[garam]], dan perasan [[jeruk nipis]] (disebut ''kamalan''). ''Penyepuhan'' juga dapat dilakukan dengan memijarkan keris lalu dicelupkan ke dalam cairan ([[air]], air garam, atau minyak kelapa, tergantung pengalaman Empu yang membuat). Tindakan ''penyepuhan'' harus dilakukan dengan hati-hati karena bila salah dapat membuat bilah keris retak.
Selain cara Penyepuhan yang lazim seperti diatas dalam penyepuhan Keris dikenal pula Sepuh jilat yaitu pada saat logam Keris membara diambil dan dijilati dengan lidah, Sepuh Akep yaitu pada saat logam Keris membara diambil dan dikulum dengan bibir beberapa kali dan Sepuh Saru yaitu pada saat logam Keris membara diambil dan dijepit dengan alat kelamin wanita (Vagina) Sepuh Saru ini yang terkenal adalah Nyi Sombro, bentuk kerisnya tidak besar tapi disesuaikan.<ref>{{
Pemberian ''warangan'' dan minyak pewangi dilakukan sebagaimana perawatan keris pada umumnya. Perawatan keris dalam tradisi Jawa dilakukan setiap tahun, biasanya pada bulan [[Muharram]]/[[Sura]], meskipun hal ini bukan keharusan. Istilah perawatan keris adalah "memandikan" keris, meskipun yang dilakukan sebenarnya adalah membuang minyak pewangi lama dan [[karat]] pada bilah keris, biasanya dengan cairan asam (secara tradisional menggunakan air buah [[kelapa]], hancuran buah [[mengkudu]], atau perasan [[jeruk nipis]]). Bilah yang telah dibersihkan kemudian diberi warangan bila perlu untuk mempertegas pamor, dibersihkan kembali, dan kemudian diberi minyak pewangi untuk melindungi bilah keris dari karat baru. Minyak pewangi ini secara tradisional menggunakan minyak [[melati]] atau minyak [[cendana]] yang diencerkan pada minyak kelapa.
|