Sri Jitendrakara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rakehino (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rakehino (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 18:
| wife =
|religion = [[Hindu]]
|regnal name = Śrī Mahãrãjyitêndrakara Paladewa Wuryyawiryya Parākrama Bhakta
}}
 
Baris 28 ⟶ 29:
Jarak terbitnya [[prasasti Mataji]] yaitu tahun 1051 Masehi dengan penobatan [[Sri Samarawijaya]] pada tahun 1042 Masehi hanya berjarak 9 tahun. Waktu yang cukup dekat. Maka patut diduga bahwa [[Sri Samarawijaya]] menjadi raja Kerajaan Panjalu paling lama sekitar 9 tahun.
 
Dalam prasasti Mataji memuat nama raja yang ditulis ''ÇriSri Mahãrãjyitêndra KaraMaharajyitendrakara Paladewa Wuryyawiryya Parakrama Bhakta'' dan juga kalimat Hajyan Panjalu.
 
Pada [[prasasti Garaman]] yang dikeluarkan oleh [[kerajaan Janggala]] juga menyebutkan Haji Panjalu, yang memiliki arti sama dengan Hajyan Panjalu yaitu raja, yang mulia atau bangsawan. Tidak diketahui dengan pasti kapan Sri Jitendra Kara turun tahta, berdasarkan [[Kadiri|prasasti Karanggayam]] (1112 M), raja [[Kerajaan Panjalu]] selanjutnya adalah [[Sri Bameswara]].