Museum Harry Darsono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
== Koleksi ==
Museum Harry Darsono mengkoleksi karya-karya terbaik Harry sejak tahun 1970. Contoh koleksinya adalah adibusana, [[lukisan]] di atas kain sutra, lukisan dekoratif, lukisan kontemporer, desain perhiasan, desain trofi, benda-benda antik dan benda-benda langka. Uniknya, koleksi di sini dapat di pegang bahkan di coba oleh pengunjung. Selain koleksi [[fashion]], museum berlantai tiga ini juga menyedikan ruang sinema, perpustakaan, ruang pertemuan serta balkon-balkon besar. Di museum ini pula pengunjung disuguhkan pertujukan musik dari pengelola. Tak heran, Ibu Negara [[Korea]] Selatan sempat mengunjungi museum Harry Darsono.<ref name=":0" />
 
== Tentang Tokoh ==
Harry Darsono lahir di Mojokerto, Jawa Timur. Latar belakang pendidikan, Ia merupakan alumni dari Paris Academy of Fashion, Fashion Marchandising & Clothing Technology di London College of Fashion. Selain itu, Ia melanjutkan pendidikan doktornya di Christchurch College, Oxford, Inggris. Latar belakang keluarganya merupakan pemilik perusahaan rokok terbesar di Jawa Timur. Berbeda dengan saudara-saudaranya yang memilih melanjutkan bisnis keluarga, Harry lebih tertarik menjadi seorang desainer. Perjalanan kariernya pernah membawanya menjadi pelatih di aris Academy of Fashion. Selain itu, Ia juga menjadi pengajar untuk materi etika dan estetika busana muslim, menjadi perancang motif dan busana, hingga menjadi penasihat rancangan. Dedikasinya terhadap dunia busana, mengantarkannya menjadi perancang busana senior yang kurang lebih hampir berkarya selama 50 tahun. Ia juga dikenal sebagai pendidik, seniman, dan psikolog. Salah satu fokus rancangan Harry yaitu ''haute couture,'' yaitu teknik membuat busana tingkat tinggi yang dibuat Harry secara khusus untuk para pemesan. Selain teknik, Harry juga memastikan bahwa rancangannya menggunakan bahan dengan kualitas terbaik, dikerjakan dengan detail dan dikerjakan secara manual dengan menggunakan tangan. Oleh karena itu, dalam pembuatan busana Harry memerlukan waktu yang panjang. Selain di Museum Harry Darsono, karya-karyanya juga banyak dipamerkan di museum Jakarta, Yogyakarta, Bali, hingga di Australia, Nothern Teritorry, Jepang, Inggris, dan Kanada.<ref>{{Cite web|last=Afrillia|first=Dian|title=Mengintip Koleksi Gaun dan Perhiasan Nan Elegan di Museum Harry Darsono|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/01/09/mengintip-koleksi-gaun-dan-perhiasan-nan-elegan-di-museum-harry-darsono|website=www.goodnewsfromindonesia.id|language=id-ID|access-date=2024-05-19}}</ref>
 
== Referensi ==