Invasi Jawa oleh Mongol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Viscountgrave (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rakehino (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 34:
Penguasa Kerajaan [[Singhasari]], [[Kertanagara]], tidak bersedia tunduk kepada Mongol. Kertanegara lalu mengecap wajah sang utusan dengan besi panas seperti yang biasa dilakukan terhadap seorang pencuri, memotong telinganya, dan mengusirnya secara kasar. [[Kubilai Khan]] sangat terkejut dengan kejadian tersebut. Pada tahun [[1292]], dia pun memerintahkan dikirimkannya ekspedisi militer untuk menghukum Kertanegara, yang dia sebut sebagai orang barbar. Serangan ini juga memiliki tujuan lain. Menurut Kubilai khan sendiri, jika pasukan Mongol mampu mengalahkan Jawa, negara-negara lain yang ada di sekitarnya akan tunduk dengan sendirinya.{{sfn|Groeneveldt|1876|p=}} Dengan begitu, Dinasti Yuan Mongol dapat menguasai jalur perdagangan laut Asia, karena posisi geografis Nusantara yang strategis dalam perdagangan.{{sfn|Nugroho|2011|p=106-107}}
 
Berdasarkan naskah ''[[Yuan Shi]]'' (Sejarah Dinasti Yuan), 20.000–30.000 prajurit dikumpulkan dari [[Fujian]], [[Jiangxi]] dan [[Huguang]] di [[Tiongkok]] selatan, bersamamenunjuk Komandan Sayap Kanan dan Sayap Kiri serta empat Komandan Sepuluh Ribu; juga dengan 500{{sfn|Hung|2022|p=4-5}}–1.000 kapal sertadan bekalmelengkapinya dengan perbekalan untuk satu tahun bersama biaya 40.000 batang perak, 10 lencana Harimau, 40 batang emas, 100 lencana perak, 100 gulungan sutra, yang akan diberikan sebagai penghargaan bagi siapapun prajurit yang berjasa dalam perang.
.<ref>Weatherford (2004).</ref><ref>Man (2007).</ref> Pemimpinnya adalah Shi-bi, orang [[Bangsa Mongol|Mongol]], Ike Mese, [[Suku Uighur|orang Uyghur]] yang berpengalaman dalam pelayaran ke luar negeri, dan Gaoxing, [[Bangsa Tiongkok|orang Tiongkok]].<ref>{{Cite book|url=http://archive.org/details/theindianizedstatesofsoutheastasia|title=The Indianized States of Southeast Asia|last=George Coedès}}</ref>
 
Sebelum keberangkatan ke Jawa, seluruh pasukan mendengarkan pidato dari [[Kubilai Khan]] sebagai pemimpin komandan tertinggi dan mendapat penjelasan bahwa mereka diperintah menyerbu Jawa karena penghinaan utusan khususnya terdahulu, Meng-Shi, yang dilukai wajahnya oleh Raja Jawa yakni (Ka-ta-ma-ka-la) merupakan ejaan Tiongkok untuk [[Kertanagara]].
 
Sementara itu, setelah mengalahkan [[Kerajaan Malayu Dharmasraya|Malayu Dharmasraya]] di Sumatra pada tahun 1290, Singhasari menjadi kerajaan yang paling kuat di wilayah tersebut. Kertanegara mengirimkan pasukan besar-besaran ke [[Sumatra]] dalam kampanye [[Ekspedisi Pamalayu|Pamalayu]] ini. Namun, memanfaatkan kesempatan karena kurangnya tentara yang menjaga ibu kota, pada tahun 1292 [[Jayakatwang]], Adipati Kediri ([[Gelanggelang|Gelang-gelang]]), negara bawahan Singhasari, memberontak melawan Kertanegara. Pemberontakan Jayakatwang dibantu oleh mantan sahabat Kertanegara, Banyak Wide (juga dikenal dengan gelarnya Arya Wiraraja), yang diam-diam membenci Kertanegara sejak ia dicopot dari jabatan menteri/''demang'' Singhasari dan dikirim ke [[Madura]] sebagai gubernur di [[Kota Sumenep, Sumenep|Sumenep]].<ref name=Coedes>{{Cite book | last = Cœdès | first = George | author-link = Georges Coedès | title = The Indianized states of Southeast Asia | publisher = University of Hawaii Press | year = 1968 | url = https://books.google.com/books?id=iDyJBFTdiwoC | isbn =9780824803681 }}</ref>{{rp|199}}{{sfn|Bade|2013|p=33, 233, 249-250}}