Museum Pusat TNI AL Jalesveva Jayamahe: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mrifqis713 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor-alih |
Mrifqis713 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Museum Pusat TNI Angkatan Laut (AL)
== Sejarah ==
Museum Pusat TNI Angkatan Laut
== Area Museum ==
Museum Pusat TNI Angkatan Laut
* Area Kafetaria yang menyediakan berbagai makanan dan minuman serta masjid.
* Gedung KRI R.E. Martadinata. Replika gedung KRI R.E. Martadinata 331 yang menyediakan Ballroom.
Baris 9:
* Gedung Heritage. Gedung dengan tema klasik berisi beberapa ruangan dengan lini masa perjalanan TNI Angkatan Laut.
* Galeri Jalasenastri. Galeri yang didedikasikan untuk istri prajurit yang setia mendampingi selama suami berdinas sebagai anggota TNI Angkatan Laut. Galeri ini berisi jejak sejarah pembentukan Jalasenastri, Ketua Jalasenastri dari masa ke masa, seragam Jalasenastri dan bebagai karya anggota.
* Ruang introduksi dan Teater. Pengunjung akan disambut hologram selamat datang dari prajurit [[Kowal]]. Ruang ini menampilkan profil inisiator museum, informasi [[Kasal]] dari setiap masa, koleksi patung [[Dewaruci]] dan prestasi pemecahan rekor MURI oleh TNI Angkatan Laut.
* Gerbang Utama. Gerbang bernama gelombang samudera ini menjadi simbol keberlanjutan dan keindahan alam laut.
* Gedung Tiket dan Informasi. Gedung pengunjung membeli tiket masuk museum secara offline.
== Koleksi ==
Koleksi Museum Pusat TNI AL Jalesveva Jayamahe di antaranya:
* Pesawat Ganner AS 4 yang aktif dalam [[Operasi Trikora]] untuk mengawasi dan melindungi laut sekitar Sulawesi hingga [[Laut Banda]] yang berpangkalan di Liang, Ambon.
* Pesawat DHC – 5 Buffalo yang diandalkan untuk mengangkut logistik bantuan kemanusiaan maupun pengiriman pasukan ke daerah operasi. DHC-5 Buffalo resmi dipensiunkan pada tahun 2009
* Propeller RI Hangtuah yang diangkat dari dasar perairan Selat Balikpapan bersama sisa kepingan lain RI Hang Tuah yang tenggelam terkena bom dari pesawat milik Aurev.
* Oerlikon yang digunakan dalam Operasi Mena II untuk merebut kembali [[Pulau Morotai]], [[Jailolo]], dan sekitarnya dari [[permesta]].
* Mitraliur Oerlikon kaliber 20 mm yang melengkapi persenjataan di RI Hang Tuah. Persenjataan ini diangkat dari dasar perairan [[Balikpapan]] dalam keadaan korosi karat yang parah.
* Tank PT-76
* Alat Selam Klasik Mark V MOD 1, perlengkapan selam untuk operasi penyelamatan bawah air (salvage), SAR, kegiatan observasi, konstruksi dan penghancuran untuk kepentingan operasi militer.
|