Setelah Raja Bimbisara menyatakan diri sebagai pengikut Buddha, raja mengundang Buddha beserta para muridnya untuk menerima dana makan siang di istana. Buddha memenuhi undangan tersebut dan raja sendiri turut melayani memberikan hidangan. Kemudian raja memikirkan sebuah tempat layaktinggal yang dapatlayak digunakan olehuntuk Buddha sebagai tempat tinggal. Raja teringat pada Veluvanarama, hutan pohon bambu yang letaknya tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dengan desa di sekitarnya. Tempat itu mudah untuk dicapai dan menyenangkan, tidak berisik di siang hari dan malam hari, cocok sekali dipakai sebagai tempat menyepi oleh mereka yang ingin berlatih untuk mendapatkan pandangan terang. Raja Bimbisara kemudian menuang air ke lantai dari kendi emas dan menerangkan bahwa beliau berhasrat menyerahkan Veluvanarama untuksebagai dipakaitempat oleh Sangtinggal Buddha beserta para muridnya, sebagai tempat tinggal. Buddha menerima persembahan tersebut dan menggembirakan hati Raja dengan menerangkan tentang keuntungan besar yang dapat diperoleh dari dana tersebut yang menggembirakan hati raja.<ref>{{cite web|url=https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/riwayat-hidup-buddha-gotama-bab-iv-masa-menyebarkan-dhamma/|title=Riwayat Hidup Buddha Gotama – Bab IV – Masa Menyebarkan Dhamma|publisher=Samaggi Phala|accessdate=22 Mei 2024}}</ref>