Museum Amerta Dirgantara Mandala Lanud Suryadarma: Perbedaan antara revisi

'''Museum Amerta Dirgantara Mandala Lanud Suryadarma''' merupakan bangunan museum hidup yang khusus menyimpan koleksi pesawat-pesawat dan objek terkait pesawat.<ref name=":0">{{Cite book|date=2018|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/14163/1/Katalog%20Museum%20Indonesia%20Jilid%201.pdf|title=Katalog Museum Indonesia Jilid I|publisher=Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=978-979-8250-66-8|pages=314|url-status=live}}</ref>. Kepemilikan museum ini berada pada [[Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara]]. Adapun pengelolaan museum berada di bawah tanggung jawab penerangan Lanud Suryadarma.<ref>{{Cite web|title=Museum Amerta Dirgantara Mandala Lanud Suryadarma - Sistem Registrasi Nasional Museum|url=https://10.24.26.63/museum/profile/museum+amerta+dirgantara+mandala+lanud+suryadarma|website=Sistem Registrasi Nasional Museum Kemdikbud|language=id|access-date=2024-05-24}}</ref>.

Museum Amerta Dirgantara Mandala Lanud Suryadarma terletak di Sirkuit Sentul Km. 42, Kadumangu, Babakan Madang, Bogor. Masyarakat dapat mengunjungi museum ini secara gratis pada hari Senin sampai Jumat mulai pukul 8 pagi hingga 3 sore. Pengunjung yang hadir dalam rombongan perlu melakukan reservasi terlebih dahulu.<ref name=":0" />.

Museum Amerta Dirgantara Mandala Lanud Suryadarma dibangun pada tahun 1917 di Hanggar C, suatu gedung peninggalan Belanda dengan lima atap berjajar yang cukup luas.<ref name=":1">{{Cite web|last=Susilo|first=Agus Priyo|date=2011-03-21|title=Mari Urang Subang Mengenal Kedirgantaraan di Lanud Suryadarma|url=https://subang.go.id/public/berita/mari-urang-subang-mengenal-kedirgantaraan-di-lanud-suryadarma|website=subang.go.id|language=id|access-date=2024-05-24}}</ref>. Pendirian museum ini dicetuskan oleh Marsda TNI Ramli Sumardi yang memiliki kegemaran dan pengetahuan terkait perbaikan pesawat tua<ref name=":0" />. Museum Amerta Dirgantara Mandala Lanud Suryadarma resmi dibuka pada tahun 1962.<ref>{{Cite web|last=Arimurti|first=Panji|date=2019-06-03|title=Libur Lebaran, Kunjungi 4 Wisata Sejarah di Subang ini|url=https://mediaindonesia.com/humaniora/239255/libur-lebaran-kunjungi-4-wisata-sejarah-di-subang-ini|website=mediaindonesia.com|language=id|access-date=2024-05-24}}</ref>. Dengan luas 9.000 meter persegi, fasilitas ini terdiri dari gedung museum, apron, hanggar pesawat, dan area parkir.<ref name=":2">{{Cite web|last=Vindia|first=Erisa|date=2023-09-03|title=4 Wisata Sejarah di Subang yang Wajib Kita Kunjungi|url=https://www.mediajabar.com/khas/4-wisata-sejarah-di-subang-yang-wajib-kita-kunjungi|website=Mediajabar.com|access-date=2024-05-24}}</ref>.

Keseluruhan koleksi pesawat pada museum ini hingga tahun 2011 mencapai 21 pesawat. Museum ini juga menyimpan koleksi benda lain seperti foto dan peralatan pendukung pesawat.<ref name=":0" />. Koleksi foto dan benda-benda yang berhubungan dengan pesawat ini tersimpan dalam ruang pameran sejarah perkembangan Sekolah Penerbangan di Indonesia.<ref name=":2" />. Sementara itu, beberapa jenis pesawat yang tersimpan di ruang utama, antara lain: sebuah pesawat angkut L 12 Lockheed, sebuah pesawat ringan L 4 J Pipercup, sebuah pesawat Cessna 180, tiga pesawat penarik glider jenis gelatik, dan beberapa pesawat glider lain yang diperuntukkan untuk kegiatan pendidikan terbang layang nasional.<ref name=":1" />.