Benzetonium klorida: Perbedaan antara revisi

Benzethonium klorida menunjukkan spektrum aktivitas mikrobiosidal yang luas terhadap bakteri, jamur, jamur dan virus. Pengujian independen menunjukkan bahwa benzethonium klorida sangat efektif melawan patogen seperti Staphylococcus aureus yang resisten methisilin, Salmonella, Escherichia coli, Clostridium difficile, virus hepatitis B, virus hepatitis C, virus herpes simplex (HSV), human immunodeficiency virus (HIV), sistem pernafasan. syncytial virus (RSV), dan norovirus.{{Citation needed|date=July 2014}}

FDA menetapkan bahwa konsentrasi benzethonium klorida yang aman dan efektif adalah 0,1-0,2% dalam produk pertolongan pertama pada kecelakaan.<ref>[2http://www.havlon.com/documents/Handbook_of_topical_microbials.pdf Tentative final monograph (21CFR 333)] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20140522070818/http://www.havlon.com/documents/Handbook_of_topical_microbials.pdf |date=May 22, 2014 }}</ref> Larutan benzethonium klorida dalam air tidak diserap melalui kulit. Itu tidak disetujui di AS dan Eropa untuk digunakan sebagai bahan tambahan makanan. Menjadi garam amonium kuaterner, garam ini lebih beracun dibandingkan surfaktan bermuatan negatif.<ref>[3http://datasheets.scbt.com/sc-239299.pdf Data Sheets]</ref> Namun, dalam penelitian dua tahun pada tikus besar, tidak ada bukti aktivitas karsinogenik.[4]<ref>{{Cite journal