Perang Aceh I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 21:
Kampanye tersebut menghasilkan kemenangan Belanda. Namun hal ini merugikan kedua belah pihak, dengan banyak korban jiwa di kedua belah pihak dan kerusakan parah pada infrastruktur dan perekonomian Aceh.<ref>Saleh, I. A., ''The Dutch-Indonesian Aceh War (1873-1904): The Dutch Perspective'', Southeast Asian Journal of Social Science, 9(1), 1-23</ref>
 
Pada awal tahun 1873, Konsul Amerika Serikat di Singapura berdiskusi dengan seorang utusan Aceh tentang kemungkinan perjanjian Aceh-Amerika, yang dianggap oleh Belanda sebagai pembenaran untuk melakukan intervensi. Pada bulan Maret 1873, Belanda mengebom ibu kota Aceh [[Banda Aceh]] (Kutaraja) dan pada bulan April mereka mendaratkan 3.000 tentara yang dipimpin oleh [[Johan Harmen Rudolf Köhler]]. Karena salah menilai perlawanan orang Aceh, Belanda terpaksa mundur karena kehilangan Köhler dan delapan puluh orangnya. Mereka kemudian melakukan blokade dan pasukan Aceh (yang diperkirakan berjumlah 10.000 hingga 100.000 orang) bersiap untuk berperang.
 
Hal ini disusul dengan [[Ekspedisi Aceh Kedua]] pada akhir tahun 1873.