Jabodetabekjur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 40:
Sebelumnya dikenal dengan nama '''Jabodetabek''', namun kemudian diperluas dengan memasukkan sebagian wilayah dari [[Kabupaten Cianjur]] yang meliputi area [[Kawasan Puncak Bogor|Puncak]] dan [[Cipanas, Cianjur|Cipanas]], juga disingkat '''Jakarta Raya''', merupakan wilayah [[metropolitan]] terpadat di [[Indonesia]]. Ini termasuk ibu kota negara ([[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]], sebagai kota inti) serta lima [[kota satelit]], dan empat [[kabupaten]].<ref name="jabo">{{cite web |url=http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=4075&Itemid=1510 |title=Indonesia government:Jabotabek |publisher=Indonesia.go.id |access-date=2011-06-07 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20110721121652/http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=4075&Itemid=1510 |archive-date=2011-07-21 }}</ref>
Istilah asli "Jabotabek" berasal dari akhir tahun [[1970]]-an dan direvisi menjadi "Jabodetabek" pada tahun [[1999]] ketika
Daerah tersebut meliputi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] dan sebagian provinsi [[Jawa Barat]] dan [[Banten]], khususnya tiga kabupaten – [[Kabupaten Bekasi]] dan [[Kabupaten Bogor]] serta sebagian wilayah [[Kabupaten Cianjur]] di Jawa Barat, dan [[Kabupaten Tangerang]] di Banten. Kawasan itu juga mencakup [[kota]]-kota mandiri seperti [[Kota Bogor]], [[Kota Depok]], [[Kota Bekasi]], [[Kota Tangerang]], dan [[Kota Tangerang Selatan]], semuanya tidak termasuk secara administratif di [[kabupaten]].
Jumlah penduduk wilayah metropolitan Jakarta, dengan luas {{convert|6,437.68|km2|abbr=on}}, adalah 31,24 juta menurut [[Sensus Penduduk Indonesia 2020]],<ref name="Population1">{{cite web |url=http://www.citypopulation.de/php/indonesia-admin.php |title=Indonesia: Administrative Division |publisher=Citypopulation.de }}</ref> menjadikannya sebagai kawasan terpadat di [[Indonesia]], sekaligus kawasan perkotaan terpadat kedua di dunia setelahnya [[Tokyo]]. Proporsi penduduk nasional wilayah metropolitan Jakarta meningkat dari 6,1% pada tahun [[1961]] menjadi 11,26% pada tahun [[2010]].<ref name="Rustiadi">Rustiadi et al., Pembangunan Kawasan Transmigrasi Dalam Perspektif Pengembangan Wilayah & Perdesaan, 2012</ref> Populasi tumbuh lebih jauh menjadi 31,53 juta menurut perkiraan resmi pertengahan tahun [[2021]].<ref>Badan Pusat Statistik, Jakarta, 2020.</ref>
Baris 155:
|Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan [[Jawa]], [[Pulau Bali|Bali]] dan [[Sumatra]], bus kota, [[Mikrotrans]] dan BRT [[Transjakarta]]
|[[DKI Jakarta]]
|[[
|-
|[[Terminal Kalideres]]
|Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas [[Sumatra]], [[Banten]] dan sebagian daerah di [[Jawa]], serta bus kota, [[Mikrotrans]], BRT [[Transjakarta]] dan bus perkotaan [[Jabodetabek]]
|[[DKI Jakarta]]
|[[
|-
|[[Terminal Kampung Rambutan]]
|Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas selatan dan tengah [[Jawa Barat]] dan sebagian lintas utara [[Jawa]] [[Pulau Bali|Bali]] dan [[Sumatra]], bus kota, [[Mikrotrans]], BRT [[Transjakarta]] dan bus perkotaan [[Jabodetabek]]
|[[DKI Jakarta]]
|[[
|-
|[[Terminal Bekasi]]
Baris 177:
|[[Kota Depok]]
|-
|[[Terminal Depok
|Bus Pemadu Moda tujuan [[Bandara Soekarno-Hatta]], [[Transjakarta]], [[Jak Lingko]], serta bus antarkota tujuan Bandung.
|[[Jawa Barat]]
|[[Kota Depok]]
|-
|[[Terminal Baranangsiang]]
|