'''Komitmen organisasi''' adalah suatu keadaan psikologis karyawan yang yang menunjukkan keterikatan dan loyalitasnya terhadap organisasi tertentu, yang memiliki tujuan dan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Menurut <nowiki>[[Stephen P. Robbins]]</nowiki>, Keterlibatan pekerjaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seseorang individu. Komitmen organisasi yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut. Dalam organisasi sekolah, guru merupakan tenaga profesional yang berhadapan langsung dengan siswa, maka guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik mampu menjalankan kebijakan-kebijakan dengan tujuan-tujuan tertentu dan mempunyai komitmen yang kuat terhadap sekolah.
== PengertianDefinisi ==
Beberapa definisi komitmen organisasi telah dikemukakan oleh para ahli:
Cut Zurnali dalam bukunya "''Learning Organization, Competency, Organizational Commitment'', dan ''Customer Orientation'': Knowledge Worker - Kerangka Riset Manajemen Sumber daya Manusia pada Masa Depan " (2010) menyatakan bahwa perhatian umum dan tujuan kunci dari unit organisasi SDM adalah untuk mencari pengukuran yang dapat mengestimasikan secara akurat komitmen para pekerjanya dan mengembangkan program-program dan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan komitmen pada organisasi. Lebih lanjut dikemukakan bahwa kajian penelitian yang luas dalam ilmu psikologi dan manajemen adalah tentang konsep dan peranan komitmen organisasi. Konstruk ini dikaitkan pada pentingnya kinerja yang dihasilkan dan perputarannya (Hom and Griffeth, 1995). Ketika konstruk komitmen organisasional banyak diperhatikan dalam literatur psikologi dan manajemen, maka hal ini juga menjadi penting dalam bidang yang menyangkut teknologi dan pengembangannya, sehingga pihak manajemen di bidang ini mulai memfokuskan perhatiannya pada konstruk komitmen organisasional ini.
* '''Cut Zurnalis (2010)''': Keadaan psikologis yang mengkarakteristikkan hubungan karyawan dengan organisasi dan memengaruhi keputusan mereka untuk tetap atau meninggalkan organisasi.
Menurut* '''L. Mathis- & John H. Jackson, komitmen organisasi adalah tingkat''': sampaiTingkat di mana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasionalorganisasi, serta berkeinginan untuk tinggal bersama atau meninggalkan perusahaan pada akhirnya tercermin dalam ketidakhadiran dan angka perputaran karyawan.
Menurut* '''Griffin,''': komitmen organisasi adalah sikapSikap yang mencerminkan sejauh mana seseorangseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi.
* '''Fred Luthan (2005)''':
** Keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu.
Menurut [[Fred Luthan]] (2005), komitmen organisasi didefinisikan sebagai:
#** Keinginan kuat untuk tetapberusaha sebagaikeras anggotasesuai keinginan organisasi tertentu.
#** KeinginanKeyakinan untuktertentu, berusahadan keraspenerimaan sesuainilai keinginandan tujuan organisasi.
# Keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi. Dengan kata lain, ini merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan di mana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan.
Dessler memberikan pedoman khusus untuk mengimplementasikan sistem manajemen yang mungkin membantu memecahkan masalah dan meningkatkan komitmen organisasi pada diri karyawan:
# Berkomitmen pada nilai manusia: Membuat aturan tertulis, memperkerjakan manajer yang baik dan tepat, dan mempertahankan komunikasi.
# Memperjelas dan mengkomunikasikan misi Anda, Memperjelas misi dan ideologi, berkarisma; menggunakan praktik perekrutan berdasarkan nilai; menekankan orientasi berdasarkan nilai dan pelatihan, membentuk tradisi,
# Menjamin keadilan organisasi: Memiliki prosedur penyampaian keluhan yang komprehensif, menyediakan komunikasi dua arah yang ekstensif,
# Menciptakan rasa komunitas: Membangun homogenitas berdasarkan nilai, keadilan, menekankan kerja sama, saling mendukung, dan kerja tim, berkumpul bersama,
# Mendukung perkembangan karyawan, Melakukan aktualisasi, memberikan pekerjaan menantang pada tahun pertama, memajukan dan memberdayakan, mempromosikan dari dalam; menyediakan aktivitas perkembangan, menyediakan keamanan kepada karyawan tanpa jaminan.
Cut Zurnali (2010) mendefinisikan pengertian komitmen organisasional dengan mengacu pada pendapat-pendapat Meyer and Allen (1993), Curtis and Wright (2001), dan S.G.A. Smeenk, et.al. (2006) di mana komitmen organisasional didefinisikannya sebagai sebuah keadaan psikologi yang mengkarakteristikkan hubungan karyawan dengan organisasi atau implikasinya yang mempengaruhi apakah karyawan akan tetap bertahan dalam organisasi atau tidak, yang teridentifikasi dalam tiga komponen yaitu komitmen afektif, komitmen kontinu dan komitmen normatif. Definisi komitmen organisasional ini menarik, dikarenakan yang dilihat adalah sebuah keadaan psikologi karyawan untuk tetap bertahan dalam organisasi. Dan ini dirasa sangat sesuai untuk menganalisis komitmen organisasional para karyawan dalam organisasi bisnis atau organisasi berorientasi nirlaba.
== Dimensi-Dimensi Komitmen Organisasional ==
|