Beduk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 26:
== Pembuatan ==
[[Berkas:
Pada awalnya, [[kambing]] atau [[sapi]] dikuliti. Kulit hewan yang biasa dibuat sebagai bahan baku beduk antara lain kulit kambing, sapi, [[kerbau]], dan [[banteng]]. Kulit sapi putih memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan kulit sapi coklat. Sebab, kulit sapi putih lebih tebal daripada kulit sapi coklat, sehingga bunyi yang dihasilkannya akan berbeda disamping, keawetannya yang lebih rendah. Kemudian, kulit tersebut direndam ke dalam air detergen sekitar [[5]]-[[10]] [[menit]]. Jangan terlalu lama agar tidak rusak. Lalu, kulit dijemur dengan cara dipanteng (digelar) supaya tidak mengerut. Setelah kering, diukur diameter kayu yang sudah dicat dan akan dibuat beduk. Seteleh selesai diukur, kulit tersebut dipasangkan pada kayu bonggol kayu yang sudah disiapkan. Proses penyatuan kulit hewan dengan kayu dilakukan dengan paku dan beberapa tali-temali.
== Permainan (seni ngadulag) ==
[[Berkas:
Seni ngadulag berasal dari daerah [[Jawa Barat]]. Pada dasarnya, beduk memiliki fungsi yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun, tabuhan beduk di tiap-tiap daerah memiliki perbedaan dengan daerah lainnya, sehingga menjadikannya khas. Sehingga lahirlah sebuah istilah “Ngadulag” yang menunjuk pada sebuah keterampilan menabuh beduk. Kini keterampilan menabuh beduk telah menjadi bentuk seni yang mandiri yaitu seni Ngadulag (permainan beduk).
Baris 42:
<gallery mode="packed">
Berkas:Drum in Sabilal Muhtadin Mosque.jpg|Beduk di [[Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin]]
Berkas:
Berkas:Bedug at Istiqlal Mosque.jpg|jmpl|Beduk di [[Masjid Istiqlal, Jakarta]]
Berkas:Bedug Di Masjid Agung Demak Dari Samping Kiri.jpg|Beduk di [[Masjid Agung Demak]]
</gallery>
|