Diponegoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 43:
}}
 
'''[[Pangeran]] Diponegoro'''Diponegoro atau '''Raden Ontowiryo''' adalah putra tertua dari [[Hamengkubuwana III|Sultan Hamengkubuwana III]] ({{lahirmati|[[Ngayogyakarta Hadiningrat]]|11|11|1785|[[Makassar]], [[Hindia Belanda]]|8|1|1855}}) adalah putra tertua dari [[Hamengkubuwana III|Sultan Hamengkubuwana III]] dan seorang [[pahlawan nasional Indonesia|pahlawan nasional]] [[Republik Indonesia]] yang memimpin [[Perang Diponegoro]] atau Perang Jawa selama periode tahun 1825 hingga 1830 melawan pemerintah [[Hindia Belanda]].<ref>{{Cite book|last=Carey|first=Peter|date=2022|title=Percakapan dengan Diponegoro|location=Jakarta|publisher=KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)|isbn=978-602-481-900-2|pages=157|url-status=live}}</ref>
 
Sejarah mencatat Perang Diponegoro atau Perang Jawa dikenal sebagai perang yang menelan korban terbanyak dalam sejarah Indonesia, yakni 8.000 korban serdadu Hindia Belanda, 7.000 pribumi, dan 200 ribu orang Jawa serta kerugian materi 25 juta gulden. Sebagai konversi 1 gulden merupakan uang yang setara dengan satu gram emas sebagai persamaan, dan saat itu total pendapatan pemerintah Hindia Belanda per tahunnya adalah 2 juta gulden maka perang ini menghabiskan 10 tahun APBN Belanda dalam 5 tahun.