Setelah [[kemerdekaan Indonesia]] memproklamasikan kemerdekaannya, Dahler berpindah agama dari [[Kekristenan|Kristen]] ke Islam dan mengubah namanya menjadi Amir Dachlan. Meski demikian, menjelang kematiannya, ia meminta secara pribadi untuk dikuburkan di pemakaman Kristen di kawasan Mrican. Max Rooyackers, seorang mahasiswa [[Universitas Sanata Dharma]], menyimpulkan bahwa keislaman Dahler hanya simbolis semata dan dimaksudkan sebagai wujud asimilasi dan ungkapan rasa nasionalisme. Menurut Max, hingga akhir hayatnya, Dahler tetap memeluk agama Kristen.<ref>{{Cite journal|last=Rooyackers|first=Max|date=2022|title=Makna Islam Bagi Orang Indo-Eropa Nasionalis Pada Awal Masa Kemerdekaan Indonesia|url=https://e-journal.usd.ac.id/index.php/BandarMaulana/article/view/5802|journal=Bandar Maulana: Jurnal Sejarah Kebudayaan|volume=27|issue=1|pages=1-11|doi=10.24071/jbm.v27i1.5802|issn=3024-8671}}</ref>