Jurnalisme digital: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
 
== Sejarah ==
 
<!-- lebih cocok disalin ke artikel [[jurnalisme di Indonesia]], karena berhubungan dengan sejarah jurnalisme di Indonesia
Keterlibatan media komputer dalam dunia jurnalisme dimulai sejak era 1970-1980 di mana saat itu teknologi sedang berkembang dengan sangat pesat. Metode menyimpan data, ''copy'', dan ''paste'' juga sudah digunakan, yang akhirnya mengakibatkan kepada pemunduran tenggang waktu atau ''deadline''. Proses pencetakan berita dalam format media cetak pun menjadi lebih mudah sehingga memungkinkan produksi secara massif. Hal ini akhirnya membawa kita semua kepada era 1990-an, di mana teknologi internet mulai dikembangkan. Teknologi [[nirkabel]] atau ''Wirelesswireless'' pada ''notebook'' ([[komputer jinjing]]) pun diciptakan, yang pada akhirnya memudahkan pelaksanaan proses-proses jurnalistik. Lalu tibalah pada tanggal 19 Januari 1998, di mana [[Mark Drudge]] mempublikasikan kisah perselingkuhan Presiden Amerika Serikat, ''[[Bill Clinton'']], dengan ''[[Monica Lewinsky'']]. Tanggal tersebut lah yang disebut sebagai tanggal lahir Jurnalisme OnlineDaring, yang pada akhirnya berkembang di berbagai negara lain. Di Indonesia khususnya, Jurnalisme Online lahir diawali dengan diciptakannya sebuah situs berita [[detik.com]] pada tanggal 9 Juli 1998, sebagai sebuah representasi bentuk perlawanan atas ketidakbebasan pers di zaman orde baru. Kemudian barulah pada tahun 2000an2000-an, muncullahmuncul situs-situs pribadi yang menampilkan laporan jurnalistik pemiliknya, yang kemudian disebut sebagai weblog atau [[blog]].
---
Di Indonesia, sejarah Jurnalisme dimulai sejak saat Raden Djokomono (1875-1918), seorang pendiri media cetak mingguan Medan Priyayi yang sejak tahun 1910 berkembang menjadi media cetak periode harian. Hal inilah yang memrakarsai Pers Nasional Indonesia. Setelah itu, jurnalisme di Indonesia terus berkembang. Pada tahun 1945, kondisi [[pers]] Indonesia semakin kuat dengan terbitnya koran-koran seperti Soeara Merdeka (Bandung), Berita Indonesia (Jakarta), dan lain-lain, yang saat itu bertujuan utama untuk mempropagandakan kemerdekaan Indonesia.
Dalam perkembangannya, pers atau dunia jurnalisme di Indonesia juga sempat beberapa kali mengalami masa kelam, salah satunya ditandai dengan adanya kasus pembredelan pertama pada akhir tahun 1940-an oleh pemerintah kepada beberapa koran dari pihak Front Demokrasi Rakyat (FDR), yang saat itu dianggap berhaluan kiri. Menanggapi peristiwa tersebut, pihak FDR melakukan aksi pembalasan dengan membungkam Koran Api Rakjat yang berasal dari pihak [[Front Nasional]]. Saat itu pula, pihak militer melakukan [[pembredelan]] pada Koran Suara Rakjat karena dianggap terlalu banyak mengkritik pihaknya.
Dalam perkembangan selanjutnya, pers Indonesia juga sempat mengalami apa yang disbeut sebagai ‘Jurnalisme Kuning’. Istilah ini berasal dari istilah ''‘Yellow Journalism’'' dalam bahasa Inggris, yang memiliki maka “sebuah pertempuran headline” antara dua koran ternama di kota New York pada era 1800-an. Ciri dari Jurnalisme Kuning adalah pemberitaan fakta yang cenderung sensasional, fantastis, dan penggunaan judul utama yang mampu menarik perhatian publik, dengan tujuan utama untuk meningkatkan hasil penjualan dan menuai keuntungan lebih. Di Indonesia, masa Jurnalisme Kuning dimulai saat mantan presiden [[Soeharto]] lengser dari jabatan Presiden Republik Indonesia. Saat itu, semua koran-koran di Indonesia berlomba-lomba mempublikasikan berita dengan cara penyajian yang bombastis dan menarik perhatian publik. Tahap ini dapat dikatakan masih terjadi hingga kini. -->
Keterlibatan media komputer dalam dunia jurnalisme dimulai sejak era 1970-1980 di mana saat itu teknologi sedang berkembang dengan sangat pesat. Metode menyimpan data, ''copy'', dan ''paste'' juga sudah digunakan, yang akhirnya mengakibatkan kepada pemunduran tenggang waktu atau deadline. Proses pencetakan berita dalam format media cetak pun menjadi lebih mudah sehingga memungkinkan produksi secara massif. Hal ini akhirnya membawa kita semua kepada era 1990-an, di mana teknologi internet mulai dikembangkan. Teknologi ''Wireless'' pada ''notebook'' pun diciptakan, yang pada akhirnya memudahkan pelaksanaan proses-proses jurnalistik. Lalu tibalah pada tanggal 19 Januari 1998, di mana Mark Drudge mempublikasikan kisah perselingkuhan Presiden Amerika Serikat, ''Bill Clinton'', dengan ''Monica Lewinsky''. Tanggal tersebut lah yang disebut sebagai tanggal lahir Jurnalisme Online, yang pada akhirnya berkembang di berbagai negara lain. Di Indonesia khususnya, Jurnalisme Online lahir diawali dengan diciptakannya sebuah situs berita [[detik.com]] pada tanggal 9 Juli 1998, sebagai sebuah representasi bentuk perlawanan atas ketidakbebasan pers di zaman orde baru. Kemudian barulah pada tahun 2000an, muncullah situs-situs pribadi yang menampilkan laporan jurnalistik pemiliknya, yang kemudian disebut sebagai weblog atau blog.
 
== Prinsip-prinsip dasar jurnalisme daring ==