Commodus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Pranala luar: Persondata now moved to wikidata, removed: {{Persondata <!-- Metadata: see Wikipedia:Persondata. --> | NAME = Commodus | ALTERNATIVE NAMES = | SHORT DESCRIPTION = Roman emperor | DATE OF BIRTH = 31 August 0161 |
TheKrakenz (bicara | kontrib) Mengubah Artikel Lama ke Baru Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source |
||
Baris 22:
| place of burial = Roma
|}}
'''Commodus'''
==Early life and rise to power (161–180)==
Baris 109 ⟶ 107:
Commodus was succeeded by [[Pertinax]], whose reign was short lived, being the first to fall victim to the [[Year of the Five Emperors]]. Commodus' death marked the end of the [[Nerva–Antonine dynasty]].
-->
==Kehidupan Awal==
Commodus lahir pada 31 Agustus 161 di '''Lanuvium''', dekat [[Roma]], sebagai anak kesepuluh dan anak laki-laki pertama dari [[Marcus Aurelius]] dan [[Faustina yang Muda]]. Sejak kecil, ia mendapatkan pendidikan yang cermat, sebagaimana lazim untuk seorang putra kaisar. Ia dibesarkan di lingkungan kekaisaran yang didominasi oleh filsafat [[Stoa]] karena pengaruh ayahnya, [[Marcus Aurelius]], yang terkenal sebagai "kaisar filsuf."
Pada usia lima tahun, Commodus diangkat sebagai [[Caesar (gelar)|Caesar]], menandakan bahwa ia adalah pewaris takhta yang ditunjuk. Ini merupakan langkah yang sangat jarang dalam sejarah Romawi, karena kekaisaran biasanya diwariskan kepada jenderal yang kuat atau tokoh politik berpengaruh daripada melalui keturunan langsung.
<!--
His recorded actions do tend to show a rejection of his father’s policies, his father’s advisers, and especially his father’s austere lifestyle, and an alienation from the surviving members of his family. It seems likely that he was brought up in an atmosphere of [[Stoicism|Stoic]] [[asceticism]], which he rejected entirely upon his accession to sole rule.
Baris 137 ⟶ 133:
Commodus was also known for fighting exotic animals in the arena, often to the horror of the Roman people. According to Gibbon, Commodus once killed 100 lions in a single day.<ref>Gibbon pg 106 "disgorged at once a hundred lions; a hundred darts"</ref> Later, he decapitated a running ostrich with a specially designed dart<ref>Gibbon, Edward ''The Decline and Fall of the Roman Empire: Volume I'' Everyman's Library (Knopf) New York. 1910. pg 106 "with arrows whose point was shaped in the form of a crescent"</ref> and afterwards carried the bleeding head of the dead bird and his sword over to the section where the Senators sat and gesticulated as though they were next.<ref name=foxcomm>Lane Fox, Robin ''The Classical World: An Epic History from Homer to Hadrian'' Basic Books. 2006 pg 446 "brandishing a sword in one hand and bloodied neck...He gesticulated at the Senate."</ref> Dio notes that the targeted senators actually found this more ridiculous than frightening, and chewed on [[Laurus nobilis|laurel]] leaves to conceal their laughter.<ref>http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/73*.html</ref> On another occasion, Commodus killed three [[elephant]]s on the floor of the arena by himself.<ref>Scullard, H. H ''The Elephant in the Greek and Roman World'' Thames and Hudson. 1974 pg 252</ref> Finally, Commodus killed a [[giraffe]], which was considered to be a strange and helpless beast.<ref>Gibbon pg 107 "*1 Commodus killed a camelopardalis or giraffe ... the most useless of the quadrupeds".</ref>
==Pemerintahan Bersama Marcus Aurelius==
Commodus diangkat sebagai rekan kaisar (''co-emperor'') oleh ayahnya pada tahun 177 M. Selama masa pemerintahannya bersama, Commodus ikut serta dalam beberapa kampanye militer di perbatasan utara [[Kekaisaran Romawi]], di mana [[Marcus Aurelius]] sedang berusaha menanggulangi ancaman dari [[suku-suku Jermanik]] dan [[bangsa Sarmatia]]. Meskipun terlibat dalam upaya militer, Commodus tidak memiliki minat yang mendalam dalam hal ini, berbeda dengan ayahnya yang menganggap perang di perbatasan sebagai tugas utama kekaisaran.
Ketika [[Marcus Aurelius]] wafat pada 17 Maret 180 M, Commodus naik takhta sebagai satu-satunya kaisar. Banyak sejarawan memandang peristiwa ini sebagai titik balik yang dramatis dalam sejarah Romawi. Di bawah pemerintahan [[Marcus Aurelius]], kekaisaran menikmati periode yang relatif stabil dan makmur, sementara di bawah Commodus, kekaisaran mengalami penurunan moral dan disiplin yang signifikan.
==Pemerintahan Sebagai Kaisar Tunggal==
Setelah menjadi kaisar tunggal, Commodus dengan cepat menunjukkan perbedaan besar dalam gaya pemerintahannya dibandingkan dengan ayahnya. Salah satu keputusan pertamanya adalah menarik [[pasukan Romawi]] dari perbatasan utara, menandakan berakhirnya perang melawan [[suku-suku Jermanik]], yang sudah dimulai oleh [[Marcus Aurelius]]. Perdamaian yang dicapai melalui kesepakatan dengan musuh ini dianggap memalukan oleh banyak orang, karena [[Marcus Aurelius]] telah menghabiskan sebagian besar masa pemerintahannya berusaha menundukkan suku-suku tersebut.
Di dalam negeri, Commodus mulai menjauhkan diri dari tugas administratif, lebih tertarik pada hiburan dan kenikmatan pribadi. Ia sangat menikmati pertunjukan [[gladiator]], bahkan sampai-sampai ia sering berpartisipasi dalam [[pertarungan gladiator]] di arena, sesuatu yang dianggap sangat tidak pantas bagi seorang kaisar. Selain itu, ia mengklaim dirinya sebagai inkarnasi dari [[Herkules|dewa Herkules]], lengkap dengan mengenakan pakaian dan atribut yang menyerupai sang pahlawan [[mitologi Yunani]].
==Kultus Pribadi dan Kebijakan Ekstravaganza==
Commodus mendirikan kultus pribadi yang mendewakan dirinya sebagai "''Herkules Romawi''." Patung-patung Commodus dalam pakaian [[Herkules]] dipasang di seluruh kekaisaran, dan ia menuntut untuk dipanggil dengan gelar dewa. Obsesi Commodus terhadap dirinya sendiri terlihat jelas dalam kebijakan domestiknya. Ia mengganti nama [[Roma]] menjadi "''Colonia Commodiana''," dan bahkan mengubah nama Senat menjadi "Komunitas Commodiana."
Sebagai bagian dari kultus pribadinya, Commodus menggelar serangkaian pertunjukan [[gladiator]] dan perburuan binatang di [[Colosseum]]. Ia secara pribadi bertarung sebagai [[gladiator]], meskipun sebagian besar pertarungan diatur sedemikian rupa sehingga ia pasti menang. Sebagai kaisar, ia tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk mempertahankan kekuasaannya, membunuh sejumlah besar lawan politik dan mereka yang ia anggap sebagai ancaman, termasuk anggota keluarganya sendiri.
==Krisis Ekonomi dan Sosial==
Di bawah pemerintahan Commodus, kekaisaran mengalami krisis ekonomi yang serius. Pengeluaran besar-besaran untuk hiburan publik, gaya hidup mewah, dan kebijakan yang sembrono membuat kas negara terkuras. Korupsi merajalela, dan Commodus jarang terlibat dalam urusan pemerintahan yang serius. Pemerintahan sehari-hari sering kali dikelola oleh para kasim dan favorit istana, yang beroperasi dengan sedikit pengawasan dan sering kali mengambil keuntungan pribadi dari kekuasaan mereka.
Selain krisis ekonomi, terdapat ketidakpuasan yang meluas di antara elit politik dan militer [[Roma]]. Banyak yang memandang Commodus sebagai pemimpin yang tidak kompeten dan berbahaya, yang mengabaikan urusan kenegaraan demi mengejar kepuasan pribadi.
==Konspirasi dan Pembunuhan==
Ketidakpuasan terhadap Commodus akhirnya mencapai puncaknya pada akhir tahun 192 M. Sekelompok konspirator, termasuk kekasihnya '''Marcia''', kasim pribadinya '''Eclectus''', dan prefek praetorian '''Quintus Aemilius Laetus''', merencanakan pembunuhannya. Pada tanggal 31 Desember 192, setelah upaya untuk meracuninya gagal, Commodus dicekik sampai mati oleh seorang pegulat bernama '''Narcissus'''.
==Dalam film==
Baris 146 ⟶ 165:
== Leluhur ==
{{reflist}}
{{ahnentafel top|[[Silsilah]] Commodus}}
{{ahnentafel-compact4
Baris 174 ⟶ 194:
== Referensi ==
{{Reflist
== Pranala luar ==
|