Kredo Para Rasul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k →‎Sejarah: perbaikan kosmetika dasar
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
Baris 12:
Penyebutan paling awal dari ungkapan "''Symbolum Apostorolum''" muncul dalam surat tahun 390 M dari sebuah sinode di [[Milan]] dan mungkin telah dikaitkan dengan kepercayaan, diterima secara luas pada abad ke-4, bahwa, di bawah inspirasi [[Roh Kudus]], masing-masing [[Para rasul|Dua Belas Rasul]] menyumbangkan sebuah artikel untuk dua belas artikel dari [[kredo]].
 
Bukti historis konkret yang tertua tentangmengenai keberadaan kredo ini adalah sepucuk surat dari Konsili Milano ([[390|390 M]]) kepada [[Paus Siricius]] yang bunyinya demikian:
 
::''"Bila engkau tidak memuji ajaran-ajaran para imam ... biarlah pujian itu setidak-tidaknya diberikan kepada '''Symbolum Apostolorum''' yang selalu dilestarikan oleh Gereja Roma dan akan tetap dipertahankan agar tidak dilanggar."''
Baris 18:
Teks paling awal yang menyatakan pernyataan iman serupa tertulis dalam "''Testamentum in Galilaca D[ominus]. N[oster]. I[esu]. Christi''<nowiki>''</nowiki> (150–180 M).<ref>{{cite book|last1=Denzinger|first1=Henry|date=1957|title=The Sources of Catholic Dogma|publisher=B. Herder Book Co|edition=30th|page=3}}</ref> Lalu versi Kredo Para Rasul yang sekarang berasal dari tradisi Kristen [[Galia]] dari abad ke-5.<ref name="Newadvent">{{Citation|title=Catholic Encyclopedia|contribution=Origin of the Creed|publisher=New advent|contribution-url=http://www.newadvent.org/cathen/01629a.htm}}.</ref>
 
Pada masa [[Abad Pertengahan]], kredo ini diyakini rumu rumus ajaran dasar [[Gereja perdana]], yang dibuat berdasarkan [[Amanat Agung|amanat agung]] [[Yesus]] untuk menjadikan segala bangsa muridnya, membaptiskan mereka dalam nama [[Allah Bapa|Bapa]], [[Allah Anak|Putra]] dan [[Roh Kudus (Kristen)|Roh Kudus]] ({{Alkitab|Matius 28:18-20}}). Karena itu, dari [[kredo]] ini kelihatan bahwa doktrin sentralnya adalah [[Tritunggal]] dan Allah sang Pencipta. Konon, pada masa ketika kebanyakan umat Kristen masih buta huruf, pengulangan secara lisan Kredo Para Rasul ini seiring dengan [[Doa Bapa Kami]] dan [[Sepuluh Perintah Tuhan]] (Dasa Titah) membantu melestarikan dan menyebarkan iman Kristiani dari [[Kekristenan Barat|gereja-gereja Barat]].
 
Kredo Para Rasul tidak digunakan oleh [[Gereja Ortodoks Timur]] dengan alasan bahwa isinya kurang mendefinisikan [[Kekristenan Nikea]], bukan karena menolak isinya.