Khoider Ali Ringirfuryaan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 4:
== Kehidupan pribadi ==
Khoider diketahui berstatus sebagai seorang pelajar di [[SMP Negeri 14 Ambon]] yang tinggal di Jalan Galunggung, [[Sirimau, Ambon|Kecamatan Sirimau]], [[Kota Ambon]]. Ayahnya, Ali Abdullah Ringirfuryaan merupakan anggota polisi yang bertugas di Direktorat Intelkam Kepolisian Daerah Maluku
== Ditahan oleh Kepolisian Daerah Maluku ==
Pada tanggal 9 Mei 2024, ia ditahan oleh [[Kepolisian Daerah Maluku]] karena membawa bendera ''Benang Raja'' [[Republik Maluku Selatan]] saat acara ''nonton bareng'' (''nobar'') pertandingan play-off [[Olimpiade Paris 2024]] antara [[Tim nasional sepak bola Indonesia U-23|Indonesia U-23]] melawan [[Tim nasional sepak bola Guinea U-23|Guinea U-23]] di Lapangan Merdeka, [[Kota Ambon]]. Pada saat tiba di tempat berlangsungnya ''nobar'', Khoider beberapa kali melintas menggunakan motor sembari mengibarkan bendera ''Benang Raja'', hal tersebut kemudian memicu kemarahan warga sekitar. Warga kemudian mengejar dan hendak memukulnya, akan tetapi ia lebih dahulu berhasil diamankan oleh salah satu personel Ditreskrimum Polda Maluku.<ref name=":1"/> Penahanannya memicu kontroversi di Indonesia, khususnya di [[Provinsi Maluku]] dan komunitas [[Orang Maluku di Belanda|Maluku di Belanda]].<ref name=":0">{{cite web|url=https://referensimaluku.id/2024/05/10/ini-kronologis-pelajar-smp-bawa-bendera-rms-untuk-semaraki-nobar-di-ambon/|title=Ini Kronologis Pelajar SMP Bawa Bendera RMS untuk Semaraki Nobar di Ambon|website=referensimaluku.id|publisher=Referensi Maluku|language=id|access-date=3 Juli 2024|date=10 Mei 2024}}</ref><ref name=":1">{{cite web|url=https://sakamesemaluku.com/jonge-rms-activist-in-ambon-geslagen-en-opgepakt-na-vertoon-rms-vlag-tijdens-voetbalwedstrijd/|title=Jonge RMS-activist in Ambon geslagen en opgepakt na vertoon RMS-vlag tijdens voetbalwedstrijd|website=sakamesemaluku.com|publisher=Saka Mese Maluku|language=nl|access-date=3 Juli 2024|date=10 Mei 2024}}</ref> Pemerintah Republik Maluku Selatan melalui akun [[Instagram]] resminya menyatakan keprihatinannya atas penangkapan seorang remaja berusia 15 tahun dan mengutuk [[Pemerintah Republik Indonesia]].<ref>{{cite Instagram|postid=https://www.instagram.com/p/C6yNJkasg-q/?igsh=MzRlODBiNWFlZA==|title=On 9 May 2024, Moluccan youngster Khoider Ali Ringirfuryaan alias Dede was arrested by the occupational Indonesian policeforce, only for holding the national South-Moluccan flag. This is a disgrace, Indonesia. Having a flag is not a crime. Dede needs to be released and returned to his family immediately!|user=pemerintahrms|language=en|access-date=3 Juli 2024|date=10 Mei 2024}}</ref>
|