Penghayatan bahasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Swarabakti (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 1:
 
'''Penghayatan bahasa'''<ref>{{cite book |last=Kridalaksana |first=Harimurti |authorlink=Harimurti Kridalaksana |date=2008 |title=Kamus Linguistik |edition=4 |isbn=9789792235708 |page=184}}</ref> atau '''imersi bahasa''' ({{lang-en|language immersion}}) adalah sebuah teknik dalam metode [[pendidikan dwibahasa]] yang melibatkan dua bahasa sebagai perantara pembelajaran dalam berbagai topik, termasuk matematika, ilmu pengetahuan alam, dan ilmu pengetahuan sosial. Bahasa pengantar kegiatan belajar-mengajar mencakup [[bahasa ibu]] (L1) peserta didik serta [[bahasa kedua]] (L2) yang diperoleh peserta didik melalui program dan teknik-teknik penghayatan bahasa. Berbagai jenis metode penghayatan bahasa dibedakan tergantung usia peserta didik, lama waktu penggunaan L2 di dalam kelas, mata pelajaran yang diajarkan, serta tingkat partisipasi penutur L1.
 
Walaupun program-programnya berbeda-beda tergantung negara dan konteks budayanya, penghayatan bahasa memiliki garis besar tujuan yang sama, yaitu menyokong praktik [[Multibahasa|dwibahasa]] bagi kelompok-kelompok penutur bahasa yang berbeda. Dalam banyak kasus, praktik [[Bikulturalisme|dwibudaya]] juga menjadi tujuan penghayatan bahasa, baik oleh penutur bahasa mayoritas maupun [[bahasa minoritas]]. Penelitian menunjukkan bahwa bentuk pendidikan dwibahasa memberikan peserta didik pemahaman bahasa yang lebih mendalam, serta produksi ujaran L2 dengan cara yang mirip dengan penutur jati. Program semacam ini juga memberikan paparan yang lebih besar terhadap keragaman budaya dan pemertahanan bahasa, khususnya [[bahasa warisan]].