Seledri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 27:
Namun, seledri berpotensi menimbulkan [[alergi]] pada sejumlah orang yang peka. Penderita radang ka'al tidak dianjurkan mengonsumsinya.
 
Aromanya yang khas berasal dari sejumlah komponen mudah menguap dari [[minyak atsiriasiri]] yang dikandung,<ref>Hiller K dan Melzig MF 2007. ''Die große Enzyklopaedie der Arzneipflanzen und Drogen''. Elsevier Spektrum Verlag. Heidelberg. (bagian kandungan bahan)</ref> paling tinggi pada buahnya yang dikeringkan. Kandungan utamanya adalah [[butilftalida]] dan butilidftalida sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah [[flavonoid]] seperti [[graveobiosid]] A (1-21–2%)dan B (0,1 - 01–0,7%), serta senyawa golongan fenol. Komponen lainnya [[apiin]], isokuersitrin, [[furanokumarin]], serta isoimperatorin. Kandungan [[asam lemak]] utama dalahadalah [[asam petroselin]] (40-60%). Daun dan tangkai daun mengandung [[steroid]] seperti [[stigmasterol]] dan [[sitosterol]].
 
Suatu [[enzim]] [[endonuklease]] yang disebut Cel1 juga diekstrak dari seledri<ref>Oleykowsky CA et al. 1998. ''Nucleic Acid Research 26:4597-4602.</ref> dan dipakai dalam suatu teknik [[biologi molekular]] yang disebut [[Tillingtilling]]
 
== Budidaya ==