Abdullah bin Ubay: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 6:
 
Abdullah bin Ubay kemudian berhasil menyatukan berbagai perpecahan yang terjadi dan melakukan rekonsoliasi, sehingga kepemimpinannya kemudian diakui. Walaupun bagi sekelompok orang ia dianggap "raja" dari Madinah, namun pengaruhnya tersaingi dengan kedatangan Muhammad, yang sudah lebih dulu terkenal karena dakwahnya di Mekkah. Inilah yang kemudian menimbulkan rasa iri di dalam dirinya, yang ia tutupi dengan menampilkan sosok penengah dan cinta damai. Namun bagaimanapun sosoknya tetap dihormati banyak orang.
==Melindungi Bani QunayqaQaynuqa==
Konflik Muslimin dengan Bani QunayqaQaynuqa terjadi saat terjadi pelecehan oleh pedagang Yahudi dari Bani QunayqaQaynuqa terhadap seorang pembeli perempuan, yang membuat pakaiannya tersingkap. Peristiwa tersebut berujung aksi saling bunuh.
 
Pemukiman Bani QunayqaQaynuqa akhirnya dikepung oleh Pasukan Muslim selama 15 hari. Abdulla bin Ubay yang berhutang budi dengan Bani QunayqaQaynuqa akhirnya memintakan maaf kepada Muhammad. Permohonan ini ditolak, dalam 3 hari mereka diminta meninggalkan kota dan hartanya dirampas, namun Abdulla bin Ubay tetap dianggap telah menyelamatkan nasib Bani QunayqaQaynuqa, karena diperkirakan awalnya mereka akan dihukum mati.
 
Kejadian ini membuat Abdulla bin Ubay dianggap lebih mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya, ketimbang membela agamanya sendiri.
 
Kejadian ini membuat Abdulla bin Ubay dianggap lebih mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya, ketimbang membela agamanya sendiri.
==Pengkhianatan pada Perang Uhud==
Ia sebenarnya mendukung pihak Muhammad dalam Perang Uhud, namun lebih setuju jika pasukan muslim berfokus mempertahankan kota dari dalam. Namun saran pejuang muda muslim lebih dipilih nabi, agar menggunakan taktik yang lebih agresif. Mengetahui hal ini, Abdulla bin Ubay menunjukkan kemarahannya.