Indostar I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kirnandita (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kirnandita (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Satelit Cakrawarta(Indostar) merupakan satelit penyiaran yang memberikan pelayanan jasa [[komunikasi]] (penyiaran) di daerah Asia, khusunya Indonesia. Ada dua macam satelit bernama Indostar, yang pertama kali diluncurkan bernama Indostar-1, yang kedua bernama [[Indostar II]].
 
Satelit Cakrawarta(Indostar) merupakan satelit penyiaran yang memberikan pelayanan jasa komunikasi (penyiaran) di daerah Asia, khusunya Indonesia. Ada dua macam satelit bernama Indostar, yang pertama kali diluncurkan bernama Indostar-1, yang kedua bernama [[Indostar II]].
 
 
Baris 11 ⟶ 10:
Pembuatan dan peluncuran satelit Indostar-1 diperkirakan memakan biaya sebesar 35 juta dollar. Seluruh kontrak ilmiah orbital untuk satelit, koordinasi peluncuran, sistem di bumi, rancangan penerima, pemeliharaan pelanggan, dan sistem pemeliharaan yang lengkap dan operasi memakan biaya sebesar 175 juta dollar.
 
[[Pesawat ulang alik]] Indostar-1 dirancang dan diciptakan oleh sekelompok insinyur, yang hingga dibuatnya program Indostar, berfokus pada satelit berorbit paling dekat dengan bumi (LEO) untuk pemerintah Amerika Serikat dan [[NASA]] di Perusahaan Sistem Pertahanan (DSI). Perusahaan ini berada di dalam kontrak bersama dengan Perusahaan Teknologi Internasional (ITI), dan bekerja sama pula dengan perusahaan televisi Indonesia, PT Media Citra Indostar (MCI). Kontrak tersebut mencakup peluncuran, pencarian jejak telemetri dan stasiun pengawasan, penyediaan saluran hingga 50 buah saluran televisi, rancangan dekoder penerima terintegrasi (IRD), penyimpanan regulasi dari Persatuan Telekomunikasi Internasional (ITU), asuransi dan pesawat ulang alik.
 
Pada tahun 1995, DSI dibawa oleh Asosiasi Teknologi Komputer (CTA) untuk membentuk divisi sistem ruang angkasa dan dua tahun kemudian dijual pada Perusahaan Orbital Ilmiah selama tahap akhir dari integrasi satelit di tahun 1997. Rancangan satelit Indostar-1 dikembangkan dari awal sekali oleh tim DSI hingga menjadi satelit GEO pertama dan landasan STAR Bus pertama.
Indostar-1 merupakan satelit komunikasi komersial pertama yang menggunakan frekuensi S-Band yang lebih tahan terhadap gangguan di atmosfer daripada frekuensi [[C-Band band]] dan KU-Band. Dengan adanya transmisi berkualitas tinggi hingga antena berdiameter kecil (70 cm), dan penetrasi yang efisien di atmosfer, satelit ini cocok sekali di Indonesia yang beriklim tropis di mana curah hujan tergolong tinggi. Performa yang sama tidak mungkin ditemukan pada sistem satelit berbasis KU-Band ataupun C-Band. Pasalnya, tenaga yang dibutuhkan lebih besar oleh kedua jenis frekuensi ini untuk melakukan penetrasi ke atmosfer yang basah.
 
Satelit Indostar-1 ini dikelola dan dioperasikan oleh PT Media Citra Indostar. Secara operasional, satelit ini digunakan untuk keperluan komersial melalui jasa televisi kabel. Televisi kabel menggunakan satelit ini untuk menayangkan program-program internasional dan tayangan lokal secara langsung di seluruh penjuru Indonesia.
 
Pada bulan April 1998, PT Datakom Asia (yang memegang saham terbesar untuk satelit ini) mengakui adanya masalah teknis pada satelit Indostar-1. Masalah ini disebabkan oleh kesulitan pengadaan energi yang mendukung satelit ini.
Karena kegagalan regulator tenaga, dua dari lima transponder satelit ini tidak bisa dipergunakan setiap kali berpapasan dengan bumi. Selama periode tersebut, hanya tersedia 80 persen tenaga yang dibutuhkan. Usia satelit diperkirakan berkurang 7 tahun dari yang direncanakan, yakni 14 tahun. Pihak [[asuransi]] membayar sekitar 25 juta dollar untuk kerusakan ini.
 
 
Baris 43 ⟶ 42:
 
 
Pada tahun 2009, satelit Indostar-2 (Cakrawarta 2) diluncurkan, tepatnya pada hari Sabtu, 16 Mei pukul 7.58 waktu Indonesia Bagian Barat. Satelit ini diluncurkan dari Baikonur, Kazakhstan. Indostar II meluncur mengunakan Roket Brezze M buatan Khrunichev State Research di Moskow. Satelit buatan Boeing model BS 601 HP ini menyediakan layanan komunikasi dua arah dengan kecepatan tinggi untuk jasa internet, data, suara, video, dan multimedia yang dapat menjangkau Indonesia, India, Filipina, dan Taiwan. Indostar-2, yang menggantikan Indostar-1 ini, terdiri dari 32 [[transponder]], termasuk 10 transponder aktif dan 3 transponder cadangan yang berfungsi sebagai penguat gelombang frekuensi S-Band.
 
Dengan diluncurkannya satelit Indostar-2, saluran televisi yang dapat diterima masyarakat Indonesia bertambah berkali lipat hingga 120-150 saluran. Satelit ini dipesan oleh Protostar LTD Bermuda dan akan dioperasikan secara komersial oleh salah satu perusahaan penyedia jasa penyiaran [[televisi berlangganan]] di Indonesia, yaitu Indovision.
 
Satelit Indostar-2 mulai beroperasi dan melayani pelanggan [[Indovision]] dan [[Top TV]] (perusahaan yang bernaung di bawah MNC Sky Vision, sama dengan Indovision) di Indonesia pada pertengahan Juli 2009 dengan waktu beroperasi sekitar 15 tahun.
 
Perusahaan manufaktur yang dipilih untuk proyek Indostar-2 ialah Boeing. Boeing mengintegrasikan teknologi yang memungkinkan Indostar-2 melakukan penyiaran berbasis sistem KU-Band untuk penyiaran langsung ke rumah dan jasa telekomunikasi lain ke India. Keuntungan lain yang bisa diperoleh masyarakat di Filipina, Taiwan, dan Indonesia dengan adanya satelit ini ialah pengadaan akses internet jalur lebar serta jasa telekomunikasi lainnya.
 
=== Deskripsi Satelit Indostar-2 ===
 
 
*Nama satelit : Indostar-2 (Indostar 2, Galaxy 8iR, Cakrawarta 2, Protostar II)