Oetomo Ramelan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PeragaSetia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
PeragaSetia (bicara | kontrib)
Menambahkan informasi mengenai peran Oetomo dalam Lekra dan HOMI
Baris 33:
| nationality = {{flag|Indonesia}}
| party = [[Partai Komunis Indonesia]]
| otherparty = <!--For[[Lembaga additionalKebudayaan political affiliations -->Rakyat]]
| spouse =
| partner = <!--For those with a domestic partner and not married -->
Baris 42:
| alma_mater = [[Rechtshoogeschool te Batavia|RHS]]
| occupation =
| profession = [[Politikus]], [[Seniman]]
| religion =
| signature =
Baris 69:
 
=== Pasca kemerdekaan ===
Pada tahun 1948, ia terlibat dalam [[Pemberontakan PKI 1948|Peristiwa Madiun]] bersama dengan [[Front Demokrasi Rakyat]] (FDR).<ref name=":1" /> Setelah pengakuan kedaulatan, Oetomo bekerja sebagai guru di sebuah SMA Negeri.<ref name=":0" /> Dia kemudian bergabung dengan PKI dan menjadi calon anggota [[Dewan Konstituante]] pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|pemilihan umum tahun 1955]] di [[Jawa Tengah (daerah pemilihan)|Jawa Tengah]]. Oetomo berhasil terpilih sebagai anggota Konstituante dan mulai bertugas sejak tanggal 9 November 1956.<ref name=":0" />{{sfn|Kementerian Penerangan|1956|p=511}} Ia juga duduk di [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta|DPRD Kota Surakarta]] mewakili PKI.<ref>{{Cite news|last=Isnanto|first=Bayu Ardi|date=27 September 2021|title=Utomo Ramelan, Walkot Solo dari Penggerak Lekra hingga Dirikan Lokalisasi|url=https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5741780/utomo-ramelan-walkot-solo-dari-penggerak-lekra-hingga-dirikan-lokalisasi|work=Detikcom|access-date=14 Juli 2024}}</ref> Selain menjadi guru dan politikus, Oetomo juga seorang seniman yang aktif di [[Lembaga Kebudayaan Rakyat|Lekra]] cabang Surakarta.<ref>{{Cite journal|last=Wijaya|first=Andika Krisna|date=2011|title=Lembaga Kebudayaan Rakyat (LEKRA) di Surakarta Tahun 1950 - 1965|url=https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/24447/Lembaga-Kebudayaan-Rakyat-LEKRA-di-Surakarta-Tahun-1950-1965|journal=Fakultas Sastra dan Seni Rupa}}</ref>
 
=== Wali Kota Surakarta ===
Baris 78:
Pada tahun 1961, Oetomo membentuk sebuah kawasan lokalisasi untuk pekerja seks di Silir (kini Kelurahan [[Mojo, Pasar Kliwon, Surakarta|Mojo]]). Lokalisasi tersebut didirikan guna memudahkan kontrol pemerintah terhadap para pekerja seks dan memastikan proses rehabilitasi mereka dapat berjalan dengan baik. Mereka diberi suntikan [[penisilin]], kursus kerajinan dan budi pekerti, serta diwajibkan untuk menabung di bank. Selain itu, pada tahun 1962, Oetomo mendapat penghargaan karena berhasil mengentaskan buta huruf di Kota Solo.{{sfn|Roosa|2020|p=127}}
 
Pada tahun 1963, ia menginisiasi pendirian Universitas Kotapradja Surakarta (UKPS). Perguruan tinggi ini sangat dipengaruhi oleh PKI, di mana setengah dari anggota organisasi kemahasiswaan didominasi oleh para kader [[Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia]] (CGMI). Selain itu, UKPS juga menjadi pusat studi sosialisme di kota tersebut, dan karenanya dibubarkan pada masa [[Orde Baru]].{{sfn|Roosa|2020|p=127}}<ref>{{Cite web|date=2024|title=Sejarah UNS|url=https://uns.ac.id/id/tentang-uns/sejarah-uns|website=Universitas Sebelas Maret|access-date=14 Juli 2024}}</ref><ref>{{Cite journal|last=McVey|first=Ruth|date=Oktober 1990|title=Teaching Modernity: The PKI as an Educational Institution|url=https://ecommons.cornell.edu/server/api/core/bitstreams/c1185444-2ae1-4319-8fa3-8956a0106d76/content|journal=Indonesia|issue=50|pages=5-27|doi=10.2307/3351228}}</ref> Pada tanggal 20 Februari 1964, lima perkumpulan orkes berinisiatif untuk membentuk Himpunan Organisasi Musik Indonesia (HOMI) dengan tujuan meningkatkan mutu musik dan memastikan bahwa musik yang ada di Indonesia sesuai dengan haluan negara pada saat itu. Oetomo, selaku wali kota sekaligus seniman, bertindak sebagai pelindungnya.{{sfn|Yuliantri|Dahlan|2008|pp=424-425}}
 
== Pasca Gerakan 30 September ==
Ketika [[G30SPKI]] meletus, Utomo mendukung Dewan Revolusi. Saat G30S berhasil dipadamkan dan tentara bergerak menuju Solo, Utomo Ramelan diciduk. Ketika para tahanan PKI diikat, dan dibariskan oleh tentara (mungkin menuju tempat eksekusi), Utomo Ramelan diperlakukan lain. Dirinya diikat dan dimasukkan ke dalam kandang semacam kandang hewan di kebun binatang. Nasibnya tak jelas, kemungkinan besar dieksekusi.<ref name="oet1">[http://wong-sangar.blogspot.com/2013/09/wong-solo-dalam-pusaran-g30s.html Wong Solo dalam Pusaran G30S]</ref>
 
Baris 89 ⟶ 90:
*{{Cite book|last=Kementerian Penerangan|date=1956|url=https://books.google.co.id/books?id=DvxZQtmFr4cC&pg=PA185&dq=%22Oetomo%22+konstituante&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjD6dXmm6SHAxXnxDgGHfS5ASYQ6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=%22Oetomo%22%20&f=false|title= Kumpulan Peraturan-Peraturan untuk Pemilihan Konstituante|publisher=Kementerian Penerangan|ref=harv|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Roosa|first=John|date=2020|url=https://books.google.co.id/books?id=763dDwAAQBAJ&pg=PA127&dq=%22Utomo+Ramelan%22&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjfsLKvn6SHAxXPwTgGHd9kDo4Q6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=%22Utomo%20Ramelan%22&f=false|title=Buried Histories: The Anticommunist Massacres of 1965–1966 in Indonesia|location=Madison|publisher=University of Wisconsin Press|isbn=9780299327309|ref=harv|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Yuliantri|first=Rhoma Dwi Aria|last2=Dahlan|first2=Muhidin M.|date=2008|url=https://books.google.co.id/books?id=77YAEAAAQBAJ&pg=PA425&lpg=PA425&dq=%22HOMI%22+Oetomo+Ramelan&source=bl&ots=GnvaxVilV0&sig=ACfU3U3Ru3Q1G05AFovPTCzdKtmMJ--YTw&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjowabl3aeHAxU74zgGHS2qC70Q6AF6BAgXEAM#v=onepage&q=%22Oetomo%22&f=false|title=Lekra Tak Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakjat 1950-1965|location=Yogyakarta|publisher=Merakesumba|isbn=978-979-184-750-6|ref=harv|url-status=live}}
 
{{kotak mulai}}
Baris 106 ⟶ 108:
[[Kategori:Wali Kota Surakarta]]
[[Kategori:Politikus Partai Komunis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Lekra]]