Hamzah Haz: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 81:
Pada 1968, Hamzah Haz terpilih menjadi Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat]]. Selain itu, ia juga menjadi Ketua Presidium [[Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia]] Konsulat Pontianak dan asisten dosen di Universitas Tanjungpura.<ref>{{Cite web|url=https://tokoh.id/tokoh/ensiklopedi/hamzah-haz/|title=Hamzah Haz|first=Tokoh|last=Indonesia|date=28 November 2002}}</ref>
 
Pada tahun 1971 Hamzah menjadi Wakil Ketua Pengurus Wilayah [[Nahdlatul Ulama]] (NU) Kalimantan Barat, dan terpilih menjadi Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] dari NU mewakili [[Kalimantan Barat (daerah pemilihan)|Kalimantan Barat]].<ref name=mpr73/> Pasca terjadinya kebijakan pemerintah yang mewajibkan [[fusi]] antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan partai-partai Islam lainnya menjadi [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) pada 1973, Hamzah aktif bergerak menjadi anggota [[DPR]] bagi PPP.<ref sertaname="bbc1">[http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/asia-pacific/1457865.stm] menjadiArticle pengurustitled penting"Profile: PPPHamzah sampaiHaz" akhirnyaat menjabatthe Ketua''BBC UmumNews'' PartaiWeb Persatuansite, Pembangunan.26 July 2001, accessed 6 April 2007</ref>
 
Pada 1998, Hamzah Haz diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden [[Bacharuddin Jusuf Habibie]], tetapi ia mengundurkan diri setelah satu tahun menjabat akibat desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak menjabat menteri. Kemudian, pada 6 Oktober 1999, Hamzah Haz terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI untuk periode 1999–2004. Baru beberapa minggu menjadi [[Daftar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Wakil Ketua DPR-RI]], Presiden [[Abdurrahman Wahid]] memintanya menjadi menteri pada [[Kabinet Persatuan Nasional]] sebagai [[Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat|Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat]], dia kembali menerima amanat tersebut, dan kembali pada 26 November 1999. Hamzah kembali mengundurkan diri dengan alasan yang sama dan ingin fokus ke partai. Aksi pengunduran itu juga merupakan aksi pengunduran diri pertama dalam kabinet Persatuan Nasional, setelah Hamzah hanya menjabat selama dua bulan.<ref name="bbc1"/>
 
[[File:Swearing-in of Hamzah Haz, 2001.jpg|jmpl|Pelantikan Hamzah Haz sebagai [[Wakil Presiden Indonesia]] (2001)]]
Pada 1998, Hamzah Haz diangkat menjadi Menterikritikus Negaravokal Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) olehterhadap Presiden [[BacharuddinAbdurrahman Jusuf Habibie]]Wahid, tetapinamun ia mengundurkanjuga diridikenal setelahkarena satukemampuannya tahundalam menjabatberkompromi. akibatPada desakansaat masyarakatGus agarDur pimpinan partai tidak menjabat menteri. Kemudian,dimakzulkan pada 6musim Oktoberpanas 19992001, Hamzah Hazadalah terpilihKetua sebagaiUmum WakilPPP, Ketuayang DPR-RIsaat untukitu periodemerupakan 1999–2004.partai Baruterbesar beberapaketiga minggu menjadidi [[Daftar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Wakil Ketua DPR-RI]], Presiden [[Abdurrahman Wahid]] memintanya menjadi menteri pada [[Kabinet Persatuan Nasional]] sebagai [[Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat|Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat]], dia kembali menerima amanat tersebut, dan kembali pada 26 November 1999.<ref Hamzah kembali mengundurkan diri dengan alasan yang sama dan ingin fokus ke partai. Aksi pengunduran itu juga merupakan aksi pengunduran diri pertama dalam kabinet Persatuan Nasional, setelah Hamzah hanya menjabat selama dua bulan.name="bbc1"/> Puncak karier politik Hamzah Haz adalah ketika ia berhasil menjabat menjadi [[Wakil Presiden Republik Indonesia]] menggantikan [[Megawati Soekarnoputri]] yang saat itu naik jabatan menjadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Presiden [[Abdurrahman Wahid]] yang diberhentikan melalui [[Sidang Istimewa MPR]] yang dipimpin Ketua [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] saat itu, [[Amien Rais]].
 
Dalam [[Pemilihan Wakil Presiden Indonesia 2001|pemilihan Wakil Presiden]] yang dilakukan oleh 700 orang anggota MPR tersebut, Hamzah Haz berhasil unggul dari [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan [[Akbar Tandjung]].<ref>{{Cite web|last=Subhanie|first=Dzikry|date=2022-07-26|title=Kisah Hamzah Haz Jadi Wapres, Kalahkan Akbar Tandjung dan SBY|url=https://nasional.sindonews.com/read/836783/12/kisah-hamzah-haz-jadi-wapres-kalahkan-akbar-tandjung-dan-sby-1658761661|website=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2023-05-30|archive-date=2023-05-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230530075448/https://nasional.sindonews.com/read/836783/12/kisah-hamzah-haz-jadi-wapres-kalahkan-akbar-tandjung-dan-sby-1658761661|dead-url=no}}</ref>
 
Pada [[PemiluPemilihan umum legislatif Indonesia 2004|pemilihan umum 2004]], Partai Persatuan Pembangunan meraih posisi keempat, berada di bawah [[Partai Kebangkitan Bangsa]] dengan 8,15% suara, sehingga Hamzah Haz dicalonkan sebagai calon presiden oleh partainya, PPP, berpasangan dengan [[Agum Gumelar]] sebagai calon wakil presiden, tetapi ia kalah dengan perolehan suara hanya 3%.{{cn}}<ref>[https://www.electionguide.org/elections/id/1936/ IFES]</ref>
 
== Kematian ==