Wolly Sutinah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 88:
Postur tubuhnya yang gemuk dan lincah, menghapus dugaan ekonomi rumah tangganya selalu pas-pasan. Tetapi apa pun keadaan yang dihadapi, selalu ditanggapi dengan sikap kesehariannya yang tenang dan menunjukkan kebahagiaan batin. Barangkali di antara sejumlah artis tua di Indonesia, tercatat nama Wolly Sutinah sebagai seniwati panggung yang patut memperoleh penghargaan, mengingat seniwati tiga zaman ini berkiprah tanpa henti-hentinya.
 
[[Berkas:Rumah_Masa_Depan.jpg|ka|jmpl|Para pemeran sinetron "Rumah Masa Depan"; dari kiri ke kanan: Bayu ([[Septian Dwi Cahyo]]), Pak Sukri ([[Deddy Sutomo]]), Nenek (Wolly Sutinah), Kakek ([[A. Hamid Arief]]), Gerhana ([[Andi Ansi]]), Bu Sukri ([[Aminah Cendrakasih]])]]
Tercatat sekitar 100 judul film nasional yang pernah dibintangi, dan sudah puluhan kali tampil di atas panggung. Sebagai seniwati alam yang tak pernah secara formal belajar teknik drama, Mak Wok mampu memainkan peran apa saja. Dari mulai peran wanita cerewet, peran kocak, sampai dengan tragedi yang dapat menimbulkan rasa haru penonton. Kekuatan Mak Wok dalam seni peran, justru terletak pada improvisasinya yang luar biasa. Lebih dari itu, sikapnya yang toleran terhadap tanggung jawabnya sebagai seniwati panggung, mendukung sosoknya yang utuh. Sebagaimana yang pernah ia ucapkan pada suatu sore di teras Teater Terbuka Taman Ismail Marzuki. Ia mencatat kariernya sebagai manusia panggung yang luar biasa. Pada tahun 70-an artis ini sempat tampil dengan penyanyi cilik [[Adi Bing Slamet]] dalam lagu ''E...copot.. copot''.