Kelenteng Hok An Kiong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Roravie (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Kelenteng Hok An Kiong (3).jpg|jmpl|KlentengKelenteng Hok An Kiong.|280x280px]]
'''KlentengKelenteng Hok An Kiong''' sering disebut dengan Klentengkelenteng Muntilan karena terletak pada Jl. Pemuda No.100, Balerejo, Muntilan,  Kab. Magelang. Nama Hok An Kiong merupakan gabungan dari dari kata ''hok'' yang artinya rezeki, ''an'' artinya selamat, dan ''kiong'' berarti istana. Sehingga Klentengkelenteng Hok An Kiong memiliki arti istana yang memberikan keselamatan dan kesejahteraan.<ref name=":0">{{Cite web|last=BPCB Jateng|date=24 Maret 2014|title=Klenteng Hok An Kiong|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/klenteng-hok-an-kiong/|website=Kebudayaan Kemdikbud|access-date=27 Juli 2024}}</ref>
 
Didirikan pertama kali pada tahun 1878 bersebelahan dengan Pasar Muntilan. Tetapi, pada tahun 1906 klentengkelenteng dipindahkan ke utara Jalan Pemuda atau tepatnya lokasi kelenteng saat ini. Klentengkelenteng memiliki luas 3.120 m². Bangunan utamanya digunakan sebagai tempat ibadah. Pada bangunan utama terdapat ruang utama untuk melakukan upacara, terdapat pula balai / teras, dan juga pagar utama untuk masuk ke dalam bangunan utama.<ref name=":0" />
 
== Keadaan Bangunanbangunan ==
Luas bangunan utama 299, 25 m² dengan panjang 28,5 m, lebar 10,5 m. Dinding bangunan utama adalah tembok dan kerangka kayu. Atap pada bangunan utama berbentuk pelana ujung melengkung ke atas membentuk parabola. Penutup atap dari genting berglasir warna coklat.<ref name=":0" />
 
Pada ruang utama terdapat 3 hiasan berupa manusia penggambaran dewa. Sedangkan di balai ditempatkan bedug dan lonceng yang berfungsi sebagai sarana penanda mulainya sembahyang. Pada tiang pagar pada pintu masuk halaman sisi dalam terdapat prasasti bertuliskan ”ANNO 11 – 5 – 1929”. Prasasti ini diduga merupakan penanda telah selesainya penyempurnaan klentengkelenteng Hok An Kiong. Pada bagian sisi timur pagar terdapat sebuah pagoda kecil yang berfungsi sebagai tempat untuk membakar ''toa kim'' yang digunakan setelah bersembahyang. ''Toa kim'' yaitu uang emas atau kertas sembahyang yang merupakan salah satu sarana dalam peribadahan.<ref name=":0" />
 
== Keunikan ==
== Keindahan Yang Terdapat Pada Klenteng ==
Salah satu keindahan yang terdapat pada klentengkelenteng adalah adanya ''hiolo'' atau gentong abu untuk menancapkan dupa ketika sembahyang. Hiolo biasanya diletakkan pada pintu masuk. Hiolo yang ada pada Klentengkelenteng Hok An Kiong terbuat dari perunggu berlapis kuningan dengan berat mencapai 5,8 ton.<ref>{{Cite web|last=Haryas|first=Arimbi|date=21 November 2023|title=Uniknya Klenteng Hok An Kiong Muntilan, Ada Hiolo Terbesar di Asia Tenggara|url=https://bakabar.com/post/uniknya-klenteng-hok-an-kiong-muntilan-ada-hiolo-terbesar-di-asia-tenggara-lp80250v|website=bakabar|access-date=27 Juli 2024}}</ref>
 
Selanjutnya adalah adanya foto Presiden Indonesia keempat yaitu Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang terpasang di altar klentengkelenteng ini. Foto diberikan oleh MWC NU pada ulang tahun NU ke-96. Ruangan tempat foto Gus Dur juga dijadikan tempat berdoa dan diberikan sesajen.<ref>{{Cite web|last=Susanto|first=Eko|date=5 Febuari 2024|title=Mengunjungi Kelenteng Hok An Kiong di Muntilan, Ada Altar dengan Foto Gus Dur|url=https://www.detik.com/jateng/budaya/d-7177431/mengunjungi-kelenteng-hok-an-kiong-di-muntilan-ada-altar-dengan-foto-gus-dur|website=detikjateng|access-date=27 Juli 2024}}</ref>
 
== ReferensiRujukan ==
<references />
{{Sedang ditulis}}