Danau Tambing: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambahkan daftar pustaka baru |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 15:
Menurut Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, tiga ciri khas yang ada di lokasi Danau Tambing adalah [[alam]], [[danau]], dan [[burung]].<ref name=Wisatawan3>{{cite web|url=http://www.antarasulteng.com/berita/27115/wisatawan-danau-tambing-sulteng-capai-13000-orang|title=Wisatawan Danau Tambing Sulteng Capai 13000 Orang|website=[[Antara (kantor berita)|ANTARA Palu]]|access-date=13 Oktober 2016}}</ref> Danau Tambing memiliki keanekaragaman makhluk hidup, seperti spesies burung. Dengan lebih dari 260 jenis burung, membuat tempat ini dijuluki "Surga Burung". 30 persen di antara spesies burung tersebut adalah jenis [[endemik]], artinya 30 persen jenis burung yang ada di Tambing, hanya ada dan berkembang biak di sekitar Danau Tambing.<ref name=SurgaBurung>{{cite web|url=http://www.antarasulteng.com/berita/25121/danau-tambing-kembali-ramai-dikunjungi-wisatawan|title=Danau Tambing Kembali Ramai Dikunjungi Wisatawan|website=[[Antara (kantor berita)|ANTARA Palu]]|access-date=13 Oktober 2016}}</ref> Dua diantaranya adalah burung kipasan Sulawesi ([[Rhipidura teysmanni]]) dan burung kancilan ungu (''maroon-backed whistler''). Ukuran kedua burung ini sangat kecil, tidak lebih besar dari buah [[salak pondoh]].
Di Danau Tambing, spesies hewan seperti Nuri Sulawesi ([[Tanygnathus sumatranus|''Tanygnathus sumatranus'']]), [[Kakatua]] ([[Cacatua sulphurea|''Cacatua'' ''sulphurea'']]), [[Rangkong]] (''Buceros rhinoceros'' dan [[Aceros cassidix|''Aceros cassidix'']]), dan [[Pecuk-ular asia|Pecuk ular]] (''Anhinga rufa'') bisa ditemukan.<ref name=Spesies1>{{Cite news|url=http://travel.kompas.com/read/2012/07/11/12134941/Ayo.Berwisata.ke.Taman.Nasional.Lore.Rindu|title=Ayo Berwisata ke Taman Nasional Lore Rindu|work=[[Kompas.com]]|access-date=13 Oktober 2016|editor-last=Assifa|editor-first=Farid|first=Erna Dwi|last=Lidiawati}}</ref> Jenis hewan lain yang juga bisa dijumpai di danau ini adalah cacing tanah (''Amynthas triatmowidii'')<ref>{{Cite journal|last=Amaliah|first=Rizki|last2=Fahri|last3=Nguyen|first3=Anh D.|date=24 April 2024|title=New species and new record of the genus Amynthas Kinberg, 1867 (Oligochaeta: Megascolecidae) from Sulawesi, Indonesia|url=https://lkcnhm.nus.edu.sg/publications/raffles-bulletin-of-zoology/volumes/volume-72/|journal=Raffles Bulletin of Zoology|volume=72|pages=116–126|doi=
== Keamanan ==
|