== Sejarah ==
{{utama|Sejarah Papua Nugini}}
Keberadaan [[Manusia purba|manusia]] yang menetap di Papua Nugini diduga dimulai sejak 50.000 tahun silamyang lalu. Penduduk kuno ini mungkin berasal dari [[Asia Tenggara]], sementara mereka yang berasal dari [[Afrika]] telah hadir sejak 50.000 hingga 70.000 tahun silamyang lalu. Pulau Papua adalah salah satu dari daratan yang mula-mula dihuni oleh manusia modern, setelah daratan Afrika dan Eurasia, dengan migrasi pertama pada waktu kurang lebih sama dengan yang di Australia. Pertanian dikembangkan secara mandiri di dataran tinggi Pulau Papua sekitar 7.000 SM, membuatnya menjadi salah satu dari sedikit daerah domestikasi tanaman asli di dunia. Migrasi utama penutur [[bahasa Austronesia]] datang ke daerah pantai sekitar 2.500 tahun silamyang lalu, dan ini berkorelasi dengan pengenalan [[tembikar]], [[babi]], dan teknik-teknik memancing tertentu. Baru-baru ini, sekitar 300 tahun silamyang lalu, [[ubi jalar]] masuk Pulau Papua, yang telah diperkenalkan ke [[Maluku]] dari [[Amerika Selatan]] oleh kekuasaan kolonial dominan lokal, [[Portugal]].<ref>Swaddling (1996) p. 282</ref> Panen [[ubi jalar]] yang meningkat telah mentransformasi pertanian tradisional secara radikal; ubi jalar menggantikan sebagian besar bahan pokok sebelumnya, [[talas]], dan memberikan peningkatan yang signifikan pada populasi di dataran tinggi.
[[Berkas:Buna1942-wounded.jpg|kiri|jmpl|Pemikul tandu Papua membawa Tentara Darat AS yang terluka dari garis depan Buna, berhenti sejenak untuk beristirahat bersama para prajurit di bawah naungan kebun kelapa, menuju rumah sakit di bagian belakang.]]
Orang Barat hanya sedikit mengetahui pulau ini hingga abad ke-19, meskipun para saudagar dari Asia Tenggara telah mengunjungi Pulau Papua sejak 5.000 tahun silamlalu untuk mengoleksi bulu dan rambut [[Cendrawasih]],<ref>Swaddling (1996) "Pranala-pranala perdagangan dan klaim nominal Sultan Seram terhadap Pulau Papua menjadi asas hukum bagi klaim Nederland terhadap Papua bagian Barat dan pada akhirnya juga Indonesia terhadap Papua bagian Barat"</ref> dan para penjelajah berkebangsaan Spanyol dan Portugis telah menemukannya pada abad ke-16 (tahun 1526 dan 1527 oleh [[Jorge de Menezes]]). Nama negara ini yang memberi kesan ganda dihasilkan dari sejarah administratifnya yang kompleks sebelum kemerdekaan. Kata ''papua'' diturunkan dari ''pepuah'' kata dari [[bahasa Melayu]] yang menggambarkan rambut orang Melanesia yang keriting, dan "New Guinea" (''Nueva Guinea'') adalah nama yang [[neologisme|digulirkan]] oleh penjelajah dari [[Imperium Spanyol]], [[Yñigo Ortiz de Retez]], yang pada tahun 1545 mencatat kemiripan orang-orang Papua dibandingkan dengan orang-orang yang pernah dilihatnya di sepanjang pesisir [[Guinea]], [[Afrika]].
Paro utara negara ini dikuasai [[Jerman]] pada tahun 1884 sebagai [[Nugini Jerman]]. Selama [[Perang Dunia I]], paro selatan daratan negara ini diduduki Australia, yang telah mulai memerintah Nugini Britania dengan mengembalikan nama semulanya menjadi Papua dipada tahun 1904. Setelah Perang Dunia I, Australia diberi [[Mandat Liga Bangsa-Bangsa|mandat]] untuk memerintah bekas Nugini Jerman oleh [[Liga Bangsa-Bangsa]]. Sebaliknya, Papua dianggap sebagai Wilayah Eksternal Persemakmuran Australia, meskipun secara hukum masih milik Britania. Hal ini menjadi sebuah isu yang penting untukbagi sistem hukum negara itu pasca-kemerdekaannya dipada 1975. Perbedaan dalam status hukum memberikan arti bahwa '''Papua''' dan '''New Guinea''' memiliki pemerintah yang sepenuhnya terpisah, yang kedua-duanya dikendalikan oleh Australia.
[[Kampanye Nugini]] (1942-1945) adalah salah satu dari kampanye militer besar pada Perang Dunia II. Hampir 216.000 tentara darat-laut-udara Jepang, Australia, dan Amerika tewas selama Kampanye Nugini.<ref>"[http://ajrp.awm.gov.au/ajrp/remember.nsf/pages/NT000027A2 Mengenang Perang di Nugini] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091011112729/http://ajrp.awm.gov.au/ajrp/remember.nsf/pages/NT000027A2 |date=2009-10-11 }}". Australian War Memorial.</ref> Dua teritori itu akhirnya dipadukan menjadi [[Teritori Papua dan Nugini]] setelah [[Perang Dunia II]] yang kemudian disederhanakan menjadi "Papua Nugini atau Papua Guinea Baru", sehingga membuat administrasi Papua menjadi terbuka untukbagi penglihatan dan pengawasan [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]]. Tetapi, kelembagaan tertentu<ref>Misalnya, ''Creditors Remedies Act (Papua),'' Bab 47 dari ''Revised Laws of Papua New Guinea''.</ref> terus saja berlaku hanya di satu dari dua wilayah. Masalah yang rumit bermunculan saat itu, yakni penyesuaian bekas perbatasan antara provinsi yang saling berbatasan langsung, sehubungan dengan akses jalan dan kelompok bahasa, sehingga undang-undang tersebut berlaku hanya pada satu sisi dari suatu batas yang tidak lagi ada.
Papua Nugini memperoleh kemerdekaannya tanpa peperangan dari [[Australia]] pada 16 September 1975, kendati demikian, Papua Nugini dan Australia tetap bertalian dekat (Australia masih menjadi penyumbang bantuan dwipihak terbesar untukbagi Papua Nugini).
Sebuah pemberontakan separatis pada 1975-1976 di [[Pulau Bougainville]] mengakibatkan perubahan rancangan Konstitusi Papua Nugini hanya dalam 11 jam untuk memungkinkan Bougainville dan 18 distrik lain pra-kemerdekaan Papua Nugini mendapatkan status semifederal sebagai provinsi. Pemberontakan terulang dan merenggut 20.000 jiwa dari tahun 1988 sampai hal itu diselesaikan dipada tahun 1997. Setelah pemberontakan, Joseph Kabui terpilih sebagai Perdanaperdana Menterimenteri, tetapi tidak lama kemudian diaia digantikan oleh wakilnya, [[John Tabinaman]]. Tabinaman tetap menduduki jabatannya hingga pemilihan umum berikutnya pada bulan Desember 2008, dengan [[James Tanis]] muncul sebagai pemenang. Kerusuhan anti-Cina, yang menewaskan ribuan orang,<ref>"[http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,25197,25524906-2703,00.html Penjarah ditembak mati di tengah-tengah kerusuhan anti-Cina di Papua Nugini] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130709164436/http://www.theaustralian.com.au/news/looters-shot-dead-amid-chaos-of-papua-new-guineas-anti-chinese-riots/story-e6frg6no-1225715006615 |date=2013-07-09 }}". The Australian. 23 Mei 2009.</ref> pecah pada Mei 2009.<ref>"[http://media.economist.com/PrinterFriendly.cfm?story_id=14207132 Overseas and under siege]{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}". The Economist. 11 Agustus 2009.</ref>
== Geografi ==
|