Tuhan personal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Faredoka (bicara | kontrib)
Baris 23:
==== Buddhisme Theravāda ====
{{Main|0=Ketuhanan dalam Buddhisme}}{{Seealso|0=Niyāma}}
Dalam Titthāyatana Sutta, [[Aṅguttara Nikāya]] 3.61, [[Siddhattha Gotama|Sang Buddha]] menolak Tuhan pribadi [[Kemahakuasaan|Yang Maha Kuasa]] sebagai [[Kreasionisme|pencipta]] dan pengatur [[alam semesta]] ([[Pāli]]: ''issara;'' [[Sanskerta]]: ''[[Iswara|īśvara]]'').<ref name=":0">Nasiman, Nurwito. 2017 (III). Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti untuk SMA Kelas X. pp. 175-176. ISBN 978-602-427-074-2. "Dengan memahami bahwa semua hal yang terjadi di dunia ini semata-mata hasil dari proses hukum kosmis, kita diharapkan dapat meninggalkan konsep yang salah tentang penciptaan bahwa dunia ini diciptakan oleh sosok pencipta yang disebut brahma, Tuhan, atau apa pun sebutannya."</ref> [[Buddhisme]] menyatakan bahwa [[alam semesta]] diatur oleh [[Niyāma]], yaitu suatu hukum alam impersonal yang berjalan tanpa pribadi pengatur tertinggi. Penolakan Buddha atas Tuhan pribadi sebagai [[Kreasionisme|pencipta]] tertuang dalam Titthāyatana Sutta, Aṅguttara Nikāya 3.61. Kepercayaan terhadap Tuhan personal merupakandianggap sebagai suatu [[Pandangan (Buddhisme)|pandangan salah]] yang harus dihindari. Menurut Sang Buddha, orangOrang yang menganut pandangan tersebut disebut sebagai seseorang yang tidak memahami sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan sehingga berpikiran kacau, tidak menjaga diri mereka sendiri, dan tidak pantas disebut sebagai [[Rahib|petapa]].<ref>{{Cite web|last=Anggara|first=Indra|title=AN 3.61: Titthāyatanasutta|url=https://suttacentral.net/an3.61/id/anggara|website=SuttaCentral|access-date=2022-09-18}}</ref>
 
==== Buddhisme Mahāyāna ====