Kesunanan Surakarta Hadiningrat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 179:
Kenyataannya, selama masa [[Revolusi Nasional Indonesia|Revolusi Nasional]], [[Pakubuwana XII]] tetap memihak pemerintah Republik Indonesia. Ia bahkan memperoleh pangkat militer [[Letnan jenderal (Indonesia)|letnan jenderal]] [[tituler]], dan pada tahun 1945–1948 beberapa kali turut mendampingi [[Soekarno|Presiden Sukarno]] dan [[Mohammad Hatta|Wakil Presiden Mohammad Hatta]] mengunjungi berbagai daerah di [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]], baik dalam rangka konsolidasi pemerintahan maupun meninjau garis depan pertempuran.<ref name="raja di alam republik">Bram Setiadi, D.S. Trihandayani, Qomarul Hadi. (2001) ''Raja di Alam Republik: Keraton Kesunanan Surakarta dan Paku Buwono XII''. Jakarta: Bina Rena Pariwara.</ref> Sebelum dan hingga peristiwa [[Serangan Umum Surakarta]] pada 7–10 Agustus 1948, Pakubuwana XII juga mengizinkan sepasukan TNI di bawah pimpinan Letkol. [[Slamet Rijadi|Slamet Riyadi]] untuk menggunakan [[Pesanggrahan|Pesanggrahan Pracimaharja]] di [[Boyolali]] sebagai markas, sebelum akhirnya pesanggrahan peninggalan [[Pakubuwana VI]] tersebut dibakar untuk membendung manuver tentara [[Belanda]] yang hendak menduduki wilayah [[Keresidenan Surakarta|Surakarta]].<ref name="raja di alam republik"/>
Selain itu, Pakubuwana XII juga menjadi salah satu anggota delegasi yang diberi kedudukan setingkat menteri negara dalam rombongan delegasi Republik Indonesia pimpinan Mohammad Hatta pada [[Konferensi Meja Bundar]] di [[Den Haag]] dari tanggal [[23 Agustus]] hingga
Meskipun gagal secara politik, namun Pakubuwana XII tetap menjadi figur pelindung [[Budaya Jawa|kebudayaan Jawa]]. Pada zaman [[reformasi]], para tokoh nasional, misalnya [[Abdurrahman Wahid|Presiden Abdurrahman Wahid]], tetap menghormatinya sebagai salah satu sesepuh tanah [[Jawa]].<ref name=santrigusdur.com>[http://santrigusdur.com/2015/12/keraton-dan-perjalanan-budayanya/ Abdurrahman Wahid: Keraton dan Perjalanan Budayanya.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200714044651/http://santrigusdur.com/2015/12/keraton-dan-perjalanan-budayanya/ |date=2020-07-14 }} Dari situs Santri Gus Dur - Komunitas Pemikiran Gusdur.</ref> Pakubuwana XII wafat pada tanggal [[11 Juni]] [[2004]], dan masa pemerintahannya merupakan yang paling lama di antara para raja-raja Kesunanan terdahulu, yaitu sejak tahun 1945 hingga 2004.
|