Margaret, Putri Mahkota Swedia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source pranala ke halaman disambiguasi |
||
Baris 55:
Ketika ayah Gustaf Adolf, Putra Mahkota Gustaf, naik takhta sebagai Raja [[Gustaf V dari Swedia|Gustaf V]] pada tahun 1907, pasangan itu menjadi Putra dan Putri Mahkota Swedia.
==Putri Mahkota==
[[File:Crown Prince Gustav (VI) Adolf of Sweden w fam 07729v.jpg|thumbnail|left|Putri Mahkota Margaret dan Putra Mahkota Gustaf Adolf bersama keempat anak tertua mereka di 1912.]]
Pernikahan Margaret dan Gustaf Adolf digambarkan sebagai sebuah kisah cinta yang bahagia.<ref name="Lars Elgklou 1978"/> Gustaf Adolf merasakan tekanan besar dari disiplin militer "Prusia" yang diajarkan oleh ibunya, dan dia sangat terpengaruh dan tertarik pada adat istiadat Inggris Margaret yang berbeda.<ref name="Lars Elgklou 1978"/> [[Infanta Eulalia dari Spanyol]] yang sedang berkunjung menulis bahwa Putri Mahkota memberikan istana Swedia "sedikit sentuhan keanggunan Istana St. James" dan betapa Margaret mencintai hidupnya di Swedia.<ref>Van der Kiste, p. 76-77</ref>
Setelah kedatangannya di Swedia, Margaret, yang di Swedia dipanggil "Margareta", menerima pelajaran dalam bahasa Swedia, dan meminta untuk dididik dalam sejarah Swedia dan kesejahteraan sosial. Setelah dua tahun, dia berbicara bahasa Swedia dengan baik. Dia juga ingin tahu lebih banyak tentang Swedia, dan pada banyak kesempatan melakukan perjalanan rahasia.<ref>Van der Kiste, p. 76</ref> Selama tahun-tahun pertamanya di Swedia, Margaret berperilaku sangat serius dan karena itu dianggap kaku, tapi pandangannya terhadapnya berubah karena ketertarikannya yang besar pada olahraga, di mana dia menunjukkan sikap yang lebih santai dan alami. Margaret sangat tertarik pada banyak bentuk olahraga; dia menggunakan musim dingin untuk [[ski]], [[berseluncur es]] dan bermain hoki (yang sekarang disebut [[bandy]]), dan bermain [[tenis]] dan [[golf]] selama musim panas. Dia juga berkorespondensi dengan berbagai kerabatnya.
[[File:Prinsessan Margareta som amatörfotograf.jpg|thumbnail|upright|Putri Mahkota Margaret sebagai fotografer amatir pada tahun 1910-an bersama Pangeran Bertil dan Putri Ingrid]]
Margaret juga tertarik pada seni, dan merupakan pengagum karya-karya [[Claude Monet]].<ref>Van der Kiste, p. 77</ref> Dia memotret, melukis, dan sangat tertarik pada berkebun. Dia dan suaminya menerima [[Istana Sofiero]] sebagai hadiah pernikahan, dan mereka menghabiskan musim panas mereka di sana dan berusaha keras membuat taman dengan gaya [[taman Inggris|gaya Inggris]] di perkebunan tersebut; anak-anaknya ikut berpartisipasi dalam peningkatan mereka. Pada tahun 1915, Margaret sebagai ''Kronprinsessan Margareta'' menerbitkan buku ''Vår trädgård på Sofiero'' ("Taman Kami di Sofiero") dan dua tahun kemudian juga ''Från blomstergården'' ("Dari Taman Bunga") diilustrasikan dengan gambar dan fotonya sendiri, yang dijual untuk kepentingan sekolah rumah tangga dengan penitipan anak.
Selama Perang Dunia I, Margaret mendirikan perkumpulan menjahit di Swedia untuk mendukung Palang Merah. Perkumpulan itu disebut ''Kronprinsessans Centralförråd för landstormsmäns beklädnad och utrustning'' ("Tempat penyimpanan utama Putri Mahkota untuk pakaian dan peralatan penjaga rumah"), yang akan melengkapi angkatan bersenjata Swedia dengan pakaian dalam yang sesuai. Ketika persediaan parafin menipis, dia mengorganisasi pengumpulan lilin, dan pada bulan November 1917 Dia melembagakan suatu skema untuk melatih anak perempuan agar dapat bekerja di ladang. Dia juga bertindak sebagai perantara bagi kerabat yang terpisah karena perang. Dengan bantuannya, surat-surat pribadi dan permintaan untuk melacak orang-orang yang hilang dalam aksi diteruskan. Dia juga aktif dalam pekerjaannya membela para tahanan. Dia membantu tawanan perang di kamp-kamp di seluruh Eropa, terutama warga negara Inggris. Upaya Margaret selama perang bersifat pro-Inggris, berbeda dengan sikap ibu mertuanya yang sangat pro-Jerman. Pada 1917, Margaret mendirikan ''Margaretainsamlingen för de fattiga'' ("Penggalangan dana Margaret untuk kaum miskin"). Pada akhir perang, ketika langkah terakhir menuju demokrasi penuh diambil di Swedia, Sikap positif Margaret terhadap reformasi memengaruhi suaminya, Putra Mahkota. Berbeda dengan sikap mertuanya yang antireformasi, Raja Gustaf dan Ratu Victoria, hal ini diyakini telah meredakan ketegangan politik dan melestarikan monarki Swedia.<ref>{{in lang|sv}} Lars Elgklou, ''Bernadotte. Historien - och historier - om en familj.'' Askild & Kärnekull Förlag AB, Stockholm. 1978. {{ISBN|91-7008-882-9}}.</ref>
== Referensi ==
|