Halusinasi suara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
tambah konten audible thought
Baris 14:
 
== Audible thoughts atau pikiran yang terdengar ==
''Audible thoughts'' atau ''sonorisaion<ref name="Kaufmann_2017">{{cite journal|date=May 2017|title=Phenomenal Insights: Extraordinary auditory hallucinations-Thought sonorisation|journal=The Australian and New Zealand Journal of Psychiatry|volume=51|issue=5|pages=538–539|doi=10.1177/0004867417703488|pmid=28415876|vauthors=Kaufmann C, Agalawatta N, Masson M, Malhi GS|s2cid=12954351}}</ref>'' (Indonesia : pikiran yang terdengar) merupakan sejenis halusinasi verbal atau perkataan. Orang dengan halusinasi ini terus menerus mendengar suara yang menyuarakan isi pikirannya dengan keras. ide ini pertama di jelaskan oleh Kurt Schneider yang memasukkan tanda gejala ini dalam "''first-rank symptoms''" untuk mendiagnosa schizophrenia.<ref name="Mellor_1970">{{cite journal|date=July 1970|title=First rank symptoms of schizophrenia. I. The frequency in schizophrenics on admission to hospital. II. Differences between individual first rank symptoms|journal=The British Journal of Psychiatry|volume=117|issue=536|pages=15–23|doi=10.1192/S0007125000192116|pmid=5479324|vauthors=Mellor CS|s2cid=26706017}}</ref> Walaupun ''first rank symptoms'' telah lama dipertanyakan, ide ini tetap penting dalam sejarah dan penjelasan di dalam psychiatry. Audible thoughts adalah positive symptom dari schizophrenia berdasarkan DSM-5.<ref>{{cite book|author=American Psychiatric Association.|date=2013|url=https://books.google.com/books?id=-JivBAAAQBAJ&pg=PT15|title=Diagnostic and statistical manual of mental disorders (DSM-5®).|publisher=American Psychiatric Publications|isbn=9780890425572}}</ref> Namun, halusinasi ini tidak hanya ditemukan pada orang dengan schizophrenia tetapi juga dalam bipolar disorder pada fase mania mereka.<ref name="Nayani_1996">{{cite journal|date=January 1996|title=The auditory hallucination: a phenomenological survey|journal=Psychological Medicine|volume=26|issue=1|pages=177–89|doi=10.1017/s003329170003381x|pmid=8643757|vauthors=Nayani TH, David AS|s2cid=22410079}}</ref>
 
Pasien yang mengalami ''audible thought'' atau pikiran bersuara akan mendengar suara yang menngulang isi pikiran mereka, baik ketika atau setelah pikiran muncul di kepala mereka.''<ref name="Kaufmann_2017" />''<ref name="Mellor_1970" /> '''Jenis pertama''' dari ''audible thought'' adalah suara dan pikiran muncul secara bergantian yang oleh psychiatrist Jerman August Cramer di sebut sebagai ''Gedankenlautwerden'' yang berarti "'''''thoughts become aloud'''''"''<ref name="Kaufmann_2017" />'' (pikiran menjadi bersuara nyaring).
 
Contoh dari  Gedankenlautwerden :<blockquote>''A 35-year-old painter heard a quiet voice with an 'Oxford accent'. The volume was slightly lower than that of normal conversation and could be heard equally well with either ear. The voice would say, 'I can't stand that man, the way he holds his brush he looks like a poof.' He immediately experienced whatever the voice was saying as his own thoughts, to the exclusion of all other thoughts.''
 
(Seorang 35 tahun pelukis mendengar suara berbisik dengan ''<nowiki/>'Oxford accent'<nowiki/>''. Volume suara tersebut sedikit pelan dari suara konversasi yang normal dan dapat di dengar sama baiknya dengan kedua telinga. Suara itu mengatakan “aku tidak dapat bertahan dengan orang itu, cara dia memegang kuas-nya seperti orang bodoh”. Dia segera mengalami apapun yang suara itu katakan sebagai pikirannya sendiri, dengan mengesampingkan semua pikiran yang lain).</blockquote>Dan '''jenis yang ke-dua''' adalah suara terdengar setelah pikiran muncul, hal ini disebut ''echo echo de la pensée'' (Prancis) atau dinamakan saja '''''thought echo''''' (Indonesia:pikiran gema).
 
Contoh dari thought echo atau pikiran gema Gedankenlautwerden :<blockquote>''A 3235-year-old housewifepainter complained ofheard a man'squiet voice with an 'Oxford accent'. The voicevolume wouldwas repeatslightly almostlower allthan thethat patient'sof goal-directednormal thinking,conversation evenand banalestcould thoughtsbe heard equally well with either ear. The patientvoice would thinksay, 'I mustcan't putstand that man, the kettleway on',he andholds afterhis abrush pausehe oflooks notlike morea thanpoof.' oneHe secondimmediately experienced whatever the voice wouldwas saysaying 'Ias musthis putown thoughts, to the kettleexclusion on'of all other thoughts.<ref name="Mellor_1970" />''
 
(Seorang 35 tahun pelukis mendengar suara berbisik dengan ''<nowiki/>'Oxford accent'<nowiki/>''. Volume suara tersebut sedikit pelan dari suara konversasi yang normal dan dapat di dengar sama baiknya dengan kedua telinga. Suara itu mengatakan “aku tidak dapat bertahan dengan orang itu, cara dia memegang kuas-nya seperti orang bodoh”. Dia segera mengalami apapun yang suara itu katakan sebagai pikirannya sendiri, dengan mengesampingkan semua pikiran yang lain).</blockquote>Dan '''jenis yang ke-dua''' adalah suara terdengar setelah pikiran muncul, hal ini disebut ''echo echo de la pensée'' (Prancis) atau dinamakan saja '''''thought echo<ref name="Kaufmann_2017" />''''' (Indonesia:pikiran gema).
Seorang ibu rumah tangga berumur 32 tahun komplain dengan suara laki-laki. Suara itu mengulang hampir semua ''goal-directed thinking-nya'' bahkan ''banalest thoughts atau'' pikiran dangkalnya. Pasien wanita tersebut berfikir “aku harus menyalakan ketelnya/ceret” dan setelah berhenti sejenak tidak lama dari satu detik ada suara yang mengatakan “aku harus menyalakan ketelnya/ceret”.</blockquote>''audible thoughts'' dapat dikategorikan eksternal atau internal jika mengkategorikannya dari perasaan subjektif pasien dari mana suara itu berasal. Pasien yang mengklaim berasal dari internal atau dari dalam merasakan suara itu berasal dari dalam tubuh atau kepala mereka sedangkan yang mengeklaim bersal dari luar merasakan suara itu berasal dari lingkungan sekitar. Yang berasal dari eksternal di deskripsikan secara beragam oleh pasien : beberapa mendengar suara di depan telinga mereka, beberapa dari suara lingkungan seperti air yang mengalir atau angin. Hal ini terkadang mempengaruhi perilaku pasien yakni mereka percaya bahwa orang-orang sekitar mereka juga dapat mendengar audible thought mereka (pasien), karena itu mereka mungkin menghindari acara social dan tampat publik untuk mencegah orang mendengar pikiran mereka. Disamping itu studi menunjukkan bahwa ''locus'' suara mungkin mengalami perubahan selama halusinasi pasien berkembang. Ada kecenderungan untuk meng-internalkan persepsi eksternal mereka, yang berarti pasien akan melacak lokasi sumber halusinasi yang berasal dari objek eksternal menjadi ke internal seiring waktu berjalan.
 
Contoh dari thought echo atau pikiran gema :<blockquote>''A 32-year-old housewife complained of a man's voice. The voice would repeat almost all the patient's goal-directed thinking, even banalest thoughts. The patient would think 'I must put the kettle on', and after a pause of not more than one second the voice would say 'I must put the kettle on'.<ref name="Mellor_19704">{{cite journal|date=July 1970|title=First rank symptoms of schizophrenia. I. The frequency in schizophrenics on admission to hospital. II. Differences between individual first rank symptoms|journal=The British Journal of Psychiatry|volume=117|issue=536|pages=15–23|doi=10.1192/S0007125000192116|pmid=5479324|vauthors=Mellor CS|s2cid=26706017}}</ref>''
 
Seorang ibu rumah tangga berumur 32 tahun komplain dengan suara laki-laki. Suara itu mengulang hampir semua ''goal-directed thinking-nya'' bahkan ''banalest thoughts atau'' pikiran dangkalnya. Pasien wanita tersebut berfikir “aku harus menyalakan ketelnya/ceret” dan setelah berhenti sejenak tidak lama dari satu detik ada suara yang mengatakan “aku harus menyalakan ketelnya/ceret”.</blockquote>''audible thoughts'' dapat dikategorikan eksternal atau internal jika mengkategorikannya dari perasaan subjektif pasien dari mana suara itu berasal.'''''<ref name="Kaufmann_2017" />'''''<ref name="Nayani_1996" /><ref name="Humpston_2016">{{cite journal|date=September 2016|title=The spectra of soundless voices and audible thoughts: Towards an integrative model of auditory verbal hallucinations and thought insertion.|journal=Review of Philosophy and Psychology|volume=7|issue=3|pages=611–629|doi=10.1007/s13164-015-0232-9|vauthors=Humpston CS, Broome MR|s2cid=143723991}}</ref> Pasien yang mengklaim berasal dari internal atau dari dalam merasakan suara itu berasal dari dalam tubuh atau kepala<ref name="Nayani_1996" /> mereka sedangkan yang mengeklaim bersal dari luar merasakan suara itu berasal dari lingkungan sekitar. Yang berasal dari eksternal di deskripsikan secara beragam oleh pasien : beberapa mendengar suara di depan telinga mereka, beberapa dari suara lingkungan seperti air yang mengalir atau angin.'''''<ref name="Kaufmann_2017" />''''' Hal ini terkadang mempengaruhi perilaku pasien yakni mereka percaya bahwa orang-orang sekitar mereka juga dapat mendengar audible thought mereka (pasien), karena itu mereka mungkin menghindari acara social dan tampat publik untuk mencegah orang mendengar pikiran mereka.<ref name="Humpston_2016" /> Disamping itu studi menunjukkan bahwa ''locus'' suara mungkin mengalami perubahan selama halusinasi pasien berkembang. Ada kecenderungan untuk meng-internalkan persepsi eksternal mereka, yang berarti pasien akan melacak lokasi sumber halusinasi yang berasal dari objek eksternal menjadi ke internal seiring waktu berjalan.<ref name="Nayani_1996" />
 
== Penyebab ==