Muhammad Zainuddin Abdul Madjid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan |
|||
Baris 8:
Nama kecil beliau adalah ''''Muhammad Saggaf'''', nama ini dilatarbelakangi oleh suatu peristiwa yang sangat menarik untuk dicermati, yakni tiga hari sebelum beliau dilahirkan ayahanda beliau, TGH. Abdul Madjid, didatangi orang waliyullah masing-masing dari [[Hadramaut]] dan [[Magrabi]]. Kedua waliyullah itu secara kebetulan mempunyai nama yang sama, yakni "Saqqaf". Kedua waliyullah itu berpesan kepada TGH. Abdul Madjid supaya anaknya yang akan lahir itu diberi nama "Saqqaf" yang artinya "tukang memperbaiki atap". Kata "Saqqaf" di Indonesia-kan menjadi "Saggaf" dan untuk dialek bahasa [[Sasak]] menjadi "Segep". Itulah sebabnya beliau sering dipanggil dengan "Gep" oleh ibunda beliau, Hajjah Halimah al-Sa'diyah.
Setelah
== Silsilah ==
Baris 16:
== Keluarga ==
Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Ayahandanya TGH. Abdul Madjid yang terkenal dengan penggilan "Guru Mu'minah" adalah seorang muballigh dan terkenal pemberani. Beliau pernah memimpin pertempuran melawan kaum penjajah, sedangkan ibundanya Hajjah Halimah al-Sa'diyah terkenal sangat salehah.
Baris 91:
TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid belajar di Tanah Suci Mekah selama 13 tahun kemudian kembali ke Indonesia atas perintah dari guru beliau yang paling di kagumi, yakni [[Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath]], pada tahun [[1934]]. Setiba di Pulau Lombok beliau mendirikan Sekembali dari Tanah Suci Mekah ke Indonesia mula-mula beliau mendirikan pesantren al-Mujahidin pada tahun [[1934]] M. kemudian pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H/[[22 Agustus]] [[1937]] M. beliau mendirikan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI). Madrasah ini khusus untuk mendidik kaum pria. Kemudian pada tanggal 15 Rabiul Akhir 1362 H/[[21 April]] [[1943]] M. beliau mendirikan madrasah Nahdlatul Banat Diniah Islamiyah (NBDI) khusus untuk kaum wanita. Kedua madrasah ini merupakan madrasah pertama di [[Pulau Lombok]] yang terus berkembang dan merupakan cikal bakal dari semua madrasah yang bernaung di bawah organisasi Nahdlatul Wathan. Dan secara khusus nama madrasah tersebut diabadikan menjadi nama pondok pesantren ''''Dar al-Nahdlatain Nahdlatul Wathan''''. Istilah ''''Nahdlatain'''' diambil dari kedua madrasah tersebut. Beliau aktif berdakwah keliling desa di [[Pulau Lombok]] dan mengajar.
Pada tahun [[1952]], madrasah-madrasah cabang NWDI-NBDI
Pada zaman penjajahan, al-Mukarram Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid juga menjadikan madrasah NWDI dan NBDI sebagai pusat pergerakan kemerdekaan, tempat menggembleng patriot-patriot bangsa yang siap bertempur melawan dan mengusir penjajah. Bahkan secara khusus al-Mukarram Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid bersama guru-guru Madrasah NWDI-NBDI membentuk suatu gerakan yang diberi nama "Gerakan al-Mujahidin". Gerakan al-Mujahidin ini bergabung dengan gerakan-gerakan rakyat lainnya di [[Pulau Lombok]] untuk bersama-sama membela dan mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan Bangsa Indonesia. Dan pada tanggal [[7 Juli]] [[1946]], TGH. Muhammad Faizal Abdul Majid adik kandung Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid memimpin penyerbuan tanksi militer [[NICA]] di Selong. Namun, dalam penyerbuan ini gugurlah TGH. Muhammad Faisal Abdul Madjid bersama dua orang santri NWDI sebagai [[Syuhada']] sekaligus sebagai pencipta dan penghias Taman Makam Pahlawan [[Rinjani]] [[Selong]], [[Lombok Timur]].
Baris 102:
* Pada tahun 1945 pelopor kemerdekaan RI untuk daerah Lombok
* Pada tahun 1946 pelopor penggempuran NICA di Selong Lombok Timur
* Pada tahun 1947/1948 menjadi Amirul Haji dari Negara Indonesia
* Pada tahun 1948/1949 menjadi anggota Delegasi Negara Indonesia Timur ke Arab Saudi
* Pada tahun 1950 Konsulat NU Sunda Kecil
Baris 109:
* Pada tahun1953 Ketua Umum PBNW Pertama
* Pada tahun 1953 merestui terbentuknya parti NU dan PSII di Lombok
* Pada tahun 1954 merestui terbentuknya PERTI Cang
* Pada tahun 1955 menjadi anggota Konstituante RI hasil Pemilu I ([[1955]])
* Pada tahun 1964 mendiriakn Akademi Paedagogik NW
Baris 179:
Pada akhirnya, perjuangan beliau dalam menegakkan syiar Islam dan pendidikan dibumi Indonesia tidak boleh terhenti begitu saja, namun harus terus di lanjutkan oleh siapa saja, baik umat muslim Indonesia secara keseluruhan dan masyarakat Sasak pada umumnya, maupun oleh kader-kader Nahdlatul Wathan yang telah di didik melalui lembaga-lembaga pendidikan Nahdlatul Wathan serta seluruh warga Nahdlatul Wathan (abituren, pencinta dan simpatisan) pada khususnya.
''Wallahua'lam bi al-Shawab''
== Pranala luar ==
|