Gustaf VI Adolf dari Swedia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App select source |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App select source |
||
Baris 41:
Setelah tinggal selama seminggu di Baghdad dengan kunjungan ke pabrik-pabrik modern dan perjalanan ke [[Ur]] dan [[Babylon]], Pasangan Putra Mahkota dan Putri Ingrid berangkat ke [[Damaskus]] pada tanggal 5 Desember dengan pesawat. Pangeran Bertil menemani karavan mobil melewati padang pasir, di mana [[pasukan kavaleri Unta|pasukan unta]] berparade di stasiun Rutbah. Pada tanggal 6 Desember, [[Presiden Suriah|Presiden Republik Suriah]] menyelenggarakan perjamuan untuk keluarga Putra Mahkota, yang tinggal di Suriah selama empat hari. Selama perjalanan pulang ke [[Beirut]], [[Baalbek]] dan reruntuhan kota matahari lama dikunjungi. Di Beirut, para bangsawan diterima dengan penghormatan militer dan menjadi tamu pemerintah Prancis. [[Komisaris Tinggi Levant]], yang bersama-sama dengan Putra Mahkota dan Putri Mahkota menginap, menyelenggarakan jamuan makan malam, begitu pula dengan [[Presiden Lebanon|Presiden Republik Lebanon]].<ref name="Kjellberg (1934), pp. 73-77"/> Putra Mahkota juga mengunjungi fasilitas pelabuhan baru di Beirut dan mengunjungi kantor Swedish Oriental Line, [[Volvo]] dan [[SKF]]. Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan ke [[Yerusalem]]. Para bangsawan tiba pada tanggal 11 Desember dengan mobil di [[Mandatory Palestine|Palestina]] dan bertemu di perbatasan dengan Komisaris Inggris untuk Distrik Utara. Liburan dua hari dilakukan di [[Haifa]], tempat para bangsawan tinggal di gedung pemerintahan di [[Gunung Karmel]]. Kunjungan dilakukan di atas kapal motor Swedish Orient Line ''Hemland''. Selama tinggal di [[Haifa]], Putra Mahkota meletakkan karangan bunga di monumen Raja [[Faisal I dari Irak]]. Perjalanan dilakukan ke [[Kapernaum]], [[Acre, Israel|Acre]], [[Nazaret]] dan [[Nablus]] serta koloni koperasi Yahudi modern Nahallah. Keluarga Putra Mahkota tiba di Yerusalem pada 13 Desember dan langsung menuju kediaman mereka selama tinggal di sana, kediaman [[Komisaris Tinggi untuk Palestina dan Transyordania|Komisaris Tinggi]] Inggris. Program untuk hari-hari berikutnya termasuk liburan dua hari di [[Jaffa]] dan [[Tel Aviv]]. Kunjungan dilakukan ke kantor-kantor Volvo, SKF, [[ASEA]] dan perusahaan-perusahaan Swedia lainnya.<ref name="Kjellberg (1934), pp. 73-77"/> Sebuah perjalanan dua hari dilakukan sekitar tanggal 20 Desember ke [[Yerikho]], [[Laut Mati]], ibu kota [[Emirat Transyordania|Transyordania]], [[Amman]] dan [[Petra]]. Para pelancong diterima oleh [[Abdullah I dari Yordania|Emir Transyordania]]. Setelah kembali ke Yerusalem, para bangsawan segera melanjutkan perjalanan dengan kereta api ke [[Kairo]], di mana mereka menjadi tamu pemerintah Mesir. Karena sakitnya [[Fuad I dari Mesir|Raja Fuad]], [[Perdana Menteri Mesir|Perdana Menteri]] menyelenggarakan jamuan resepsi di Istana Zafaran pada tanggal 22 Desember. Para tamu kerajaan menghabiskan Natal dalam keheningan, sebagian di sebuah vila di kaki piramida, sebagian lagi di kedutaan Swedia. Putra Mahkota dan Pangeran Bertil kemudian mengunjungi [[Alexandria]] selama beberapa hari. Konsul Swedia [[Carl Wilhelm von Gerber]] mengatur resepsi untuk gubernur, pejabat utama, konsul dan badan peradilan dan wakil konsul Swedia dan sebagainya untuk perwakilan perdagangan terkemuka.<ref name="Kjellberg (1934), pp. 73-77"/>
==Memerintah==
Pada 29 Oktober 1950, Putra Mahkota Gustaf Adolf menjadi raja beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-68, setelah kematian ayahnya, Raja [[Gustaf V]]. Pada saat itu, ia adalah pewaris tertua di dunia dari sebuah monarki (yang kemudian digantikan oleh keponakan buyutnya) [[Charles III|Charles, Pangeran Wales]] pada 2 November 2016). Pada 30 Oktober dia mengambil jaminan kerajaan dan dinobatkan di Tahta Perak ratu Christina. Ia kemudian menyampaikan pidato pelantikannya dan mengadopsi ''Plikten framför allt'' ("Tugas di atas segalanya"), sebagai motto pribadinya.
Pada masa pemerintahan Gustaf VI Adolf, pekerjaan sedang dilakukan pada [[Konstitusi Swedia|Instrumen Pemerintah]] baru untuk menggantikan [[Instrumen Pemerintah (1809)|konstitusi 1809]] dan menghasilkan reformasi yang konsisten dengan perkembangan zaman. Di antara reformasi yang diinginkan oleh beberapa warga Swedia adalah penggantian monarki atau setidaknya sedikit moderasi terhadap ketentuan konstitusi lama yang menyatakan "Raja sendiri yang boleh memerintah kerajaan."
Kualitas pribadi Gustaf VI Adolf membuatnya populer di kalangan masyarakat Swedia dan, pada gilirannya, popularitas ini menyebabkan opini publik yang kuat mendukung mempertahankan monarki. Keahlian dan ketertarikan Gustaf VI Adolf pada berbagai bidang (arsitektur dan botani hanyalah dua di antaranya) membuatnya dihormati, seperti juga sifatnya yang informal dan sederhana serta penghindaran yang disengaja dari kemegahan. Meskipun monarki secara de facto berada di bawah Riksdag dan menteri sejak pembentukan pemerintahan parlementer yang definitif pada tahun 1917, Raja secara nominal masih memiliki [[kekuasaan cadangan]] yang cukup besar. Meskipun demikian, dengan beberapa pengecualian, Gustaf Adolf memilih untuk bertindak berdasarkan saran para menteri.
Momen paling menonjol ketika Gustaf Adolf secara pribadi menjalankan kekuasaan politiknya adalah selama krisis pemerintahan tahun 1957 yang dimulai sebagai akibat dari perpecahan dalam pemerintahan mengenai reformasi pensiun. Perpecahan ini menyebabkan Partai Tengah meninggalkan pemerintahan dan Raja kemudian berusaha membentuk pemerintahan koalisi kanan-tengah. Namun pemimpin Partai Tengah menolak menjadi bagian dari pemerintahan sayap kanan dan sebaliknya mendukung pemerintahan minoritas Sosial Demokrat, yang akhirnya ditunjuk oleh Raja. Penanganannya terhadap situasi tersebut dipandang benar dari sudut pandang parlemen.<ref>url=https://www.svd.se/a/ae07d/darfor-holl-gustaf-vi-adolf-lag-politisk-profil</ref>
Raja meninggal pada tahun 1973, di rumah sakit lama di [[Helsingborg]], [[Skåne]], dekat dengan kediaman musim panasnya, [[Kastil Sofiero]], setelah kesehatannya memburuk yang berujung pada [[pneumonia]]. Ia digantikan di tahta oleh cucunya yang berusia 27 tahun [[Carl XVI Gustaf]], putra mendiang [[Pangeran Gustaf Adolf, Adipati Västerbotten|Pangeran Gustaf Adolf]]. Ia meninggal sehari sebelum [[pemilihan umum Swedia 1973|pemilihan umum tahun 1973]], yang diduga telah memengaruhinya untuk mendukung pemerintahan Sosial Demokrat yang sedang berkuasa.<ref>{{cite news |url=http://www.dn.se/kultur-noje/film-tv/jane-magnusson-nar-martin-luther-king-traffade-kungen |first=Jane |last=Magnusson |title=När Martin Luther King träffade kungen |newspaper=[[Dagens Nyheter]] |date=25 November 2011 |access-date=22 March 2016 |language=sv}}</ref> Berbeda dengan tradisi, dia tidak dimakamkan di [[Riddarholmskyrkan]] di Stockholm, tapi di [[Kungliga begravningsplatsen|Pemakaman Kerajaan]] di [[Hagaparken|Haga]] bersama istri-istrinya.
Tidak lama sebelum kematiannya, Gustaf Adolf menyetujui konstitusi baru yang mencabut sisa kekuasaan politik monarki. Dokumen baru tersebut berlaku pada tahun 1975, dua tahun setelah kematian Gustaf Adolf, menjadikan cucunya sebagai tokoh utama seremonial.
== Pranala luar ==
|