Mooryati Soedibyo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Obets451 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Obets451 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 53:
Seorang anggota keluarga kerajaan Jawa, ia lahir di [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]] dan dibesarkan di istana [[Kasunanan Surakarta]]. Ia belajar tentang jamu dan kosmetik tradisional Jawa dari neneknya; pengetahuan tradisional yang dilestarikan oleh keluarga kerajaan dianggap lebih unggul dibandingkan pengetahuan yang diketahui oleh masyarakat awam.<ref name=dijk/> Soedibyo memperoleh gelar sarjana sastra Inggris dari [[Universitas Terbuka]], gelar magister sastra Inggris dari [[Universitas Sebelas Maret]], dan gelar doktor dalam bidang manajemen strategis dari [[Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia]] (2004–2007).<ref name=tatler/><ref>https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_mahasiswa/QjU2QTJDQ0MtM0NENC00MzdCLTgzQTEtNjVEQ0I4NDY0Rjc2</ref>
 
Cucu [[Pakubuwana X|Sri Susuhunan Pakoe Boewono X]] [[Keraton Surakarta]] ini terkenal dengan segala hal yang berkaitan dengan kecantikan, [[jamu]] tradisional, dan lingkungan [[keraton]]. Sejak usia 3 tahun ia tinggal di Keraton Surakarta yang dikenal sebagai sumber kebudayaan [[Jawa]]. Di keraton itu, ia mendapat pendidikan secara tradisional yang menekankan pada tata krama, seni tari klasik, kerawitan, membatik, ngadi saliro ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu, dan kosmetika tradisional dari bahan alami, bahasa sastra Jawa, tembang dengan langgam mocopat, aksara Jawa Kuno, dan bidang seni lainnya.<ref name="kabarindonesia">{{cite news|last=Widiyati|first=E.|date=18 September 2007|title=Wawancara dengan Ibu Dr. BRA Mooryati Soedibyo|url=http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=21&dn=20070918184912|publisher=Kabar Indonesia|accessdate=}}</ref> Pada tahun 1956, ia menikah dengan Soedibyo Purbo Hadiningrat.<ref name=dijk>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=7T9lAAAAQBAJ&pg=PA181|title=Cleanliness and Culture: Indonesian Histories|page=181|last=van Dijk|first=C |author2=Taylor, J Gelman|year=2011|isbn=978-9004253612}}</ref> Setelah menikah, Mooryati meninggalkan kehidupan keraton. Namun ia tetap menerapkan ilmu yang telah didapatnya sejak belia, khususnya hobi minum jamu. Selain untuk dikonsumsi sendiri, Mooryati sering membagikan jamu racikannya kepada teman-temannya. Lambat laun, ia banyaksering menerimamendapat pesanan jamu untuksaat perawatanada kesehatantemannya danyang kecantikanhendak menikah, melahirkan, atau sedang sakit.
 
Tahun 1973, ramuan resep Keraton Surakarta tersebut akhirnya dikembangkannya sebagai usaha. Dimulai dengan membuka gerai di garasi rumahnya, bisnisnya terus berkembang menjadi besar. Produknya mulai diekspor ke kurang lebih 20 negara, diantaranya [[Rusia]], [[Belanda]], [[Jepang]], [[Afrika Selatan]], [[Timur Tengah]], [[Malaysia]] dan [[Brunei]].<ref name="kabarindonesia" /> Produknya juga berkembang menjadi 800 buah produk, mulai dari balita, umum, super, dan premium.<ref name="empujamu">{{cite news|last=|first=|date=12 Mei 2008|title=Mooryati Soedibyo Raih Penghargaan Empu Jamu dari MURI|url=http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/12/15283081/mooryati.soedibyo.raih.penghargaan.empu.jamu.dari.muri.|publisher=Kompas|accessdate=}}</ref> Diawali dengan produk untuk orang tua sampai dengan remaja puterinya.