Komunisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Komunitas (bicara | kontrib)
manifes bukan manuskrip
Baris 26:
[[Indonesia]] pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme dunia. Kelahiran PKI pada tahun 1920an adalah kelanjutan fase awal dominasi komunisme di negara tersebut, bahkan di Asia. Tokoh komunis internasional seperti [[Tan Malaka]] misalnya. Ia menjadi salah satu tokoh yang tak bisa dilupakan dalam perjuangan di berbagai negara seperti di [[Cina]], [[Indonesia]], [[Thailand]], dan [[Filipina]]. Bukan seperti [[Vietnam]] yang mana perebutan kekuatan komunisme menjadi perang yang luar biasa. Di Indonesia perubuhan komunisme juga terjadi dengan insiden berdarah dan dilanjutkan dengan [[pembantaian]] yang banyak menimbulkan korban jiwa. Dan tidak berakhir disana, para tersangka pengikut komunisme juga diganjar ''eks-[[tapol]]'' oleh pemerintahan [[Orde Baru]] dan mendapatkan pembatasan dalam melakukan ikhtiar hidup mereka.
 
 
=== Sejarah Komunisme Di Indonesia ===
{{taknetral}}
{{takakurat}}
Kelahiran komunisme di Indonesia tak jauh dengan hadirnya para orang-orang buangan dari [[Belanda]] ke [[Indonesia]] dan mahasiswa-mahasiswa jebolanya yang beraliran kiri. Mereka diantaranya [[Henk Sneevliet|Sneevliet]], [[Bregsma]], dan [[Tan Malaka]] (yang terahir masuk setelah SI Semarang sudah terbentuk). Alasan kaum pribumi yang mengikuti aliran tersebut dikarenakan tindakan-tindakanya yang melawan kaum kapitalis dan pemerintahan, selain itu iming-iming propaganda PKI juga menarik perhatian mereka. Gerakan Komunis di Indonesia diawali di [[Surabaya]], yakni di dalam diskusi intern para pekerja buruh kereta api Surabaya yang dikenal dengan nama [[VSTP]]. Awalnya VSTP hanya berisikan anggota orang [[Eropa]] dan Indo Eropa. saja, namun setelah berkembangnya waktu, kaum pribumipun ikut di dalamnya. Salah satu anggota yang menjadi besar adalah [[Semaoen]] kemudian menjadi ketua SI Semarang. Komunisme Indonesia mulai aktif di [[Semarang]], atau sering disebut dengan Kota Merah setelah menjadi basis PKI di era tersebut. Hadirnya ISDV dan masuknya para pribumi berhalauan kiri kedalam SI ([[Sarekat Islam]]) menjadikan Komunis sebagian cabangnya karena tak otonomi yang diciptakan Pemerintah Kolonial atas organisasi lepas mnejadi salah satu ancaman bagi pemerintah. ISDV menjadi salah satu organisasi yang bertanggungjawab atas banyaknya pemogokan buruh di [[Jawa]]. Konflik dengan SI pusat di [[Yogyakarta]] membuat personil organisasi ini keluar dari keanggotaan SI, setelah disiplin partai atas usulah [[Haji Agus Salim]] disahkan oleh pusat SI. Namun ISDV yang berganti nama menjadi [[PKI]] semakin kuat saja dan diantara pemimpin mereka dibuang keluar [[Hindia Belanda]]. Kehancuran PKI fase awal ini bermula dengan adanya [[Persetujuan Prambanan]] yang memutuskan akan ada pemberontakan besar-besaran di seluruh Hindia Belanda. [[Tan Malaka]] yang tidak setuju karena komunisme di Indonesia kurang kuat mencoba menghentikannya. Namun para tokoh PKI tidak mau menggubris usulan itu kecuali mereka yang ada di pihak Tan Malaka. Pemberontakan itu terjadi pada tahun [[1926]]-[[1927]] yang berakhir dengan kehancuran PKI dengan mudah oleh pemerintah Hindia Belanda. Para tokoh PKI menganggap kegagalan itu karena Tan Malaka mencoba menghentikan pemberontakan dan mempengaruhi cabang PKI untuk melakukanya.
 
Gerakan PKI lahir pula pada masa [[Indonesia: Era 1945-1949|Perang Kemerdekaan Indonesia]] yang diawali oleh kedatangan [[Musso]] secara misterius ari [[Uni Sovyet]] ke Negara Republik - Saat itu masih be ibu kota di Yogyakarta-. Sama seperti [[Soekarno]] dan tokoh pergerakan lain, Musso berpidato dengan lantang di Yogyakarta dengan kepercayaanya yang murni komunisme. Disana ia juga mendidik calon-calon pemimpin PKI seperti [[D.N Aidit]]. Musso dengan pendukungnya kemudian menuju ke [[Madiun]]. Disana ia dikabarkan mendirikan Negara Indonesia sendiri yang berhalauan komunis. Gerakan ini didukung oleh salah satu menteri Soekarno, [[Amir Syarifuddin]] yang tidak jelas ideologinya. Divisi Siliwangi akhirnya maju dan mengakhiri pemberontakan Musso ini. Beberapa ilmuwan percaya bahwa ini adalah konflik intern antara militer Indonesia pada waktu itu.
 
Pasca [[Indonesia: Era 1945-1949|Perang Kemerdekaan Indonesia]] tersebut PKI menyusun kekuatanya kembali. Di dukung dengan [[Soekarno]] yang ingin menyatukan semua aspek masyarakat Indonesia saat itu, dimana antar ideologi menjadi musuh masing-masing, PKI menjadi salah satu kekuatan baru dalam politik Indonesia. Permusuhan itu tidak hanya terjadi di tingkat atas saja, melainkan juga di tingkat bawah dimana tingkat [[anarkisme]] banyak terjadi antara tuan tanah dan para kaum rendahan. Namun Soekarno menjurus ke kiri dan menganak-emaskan PKI. Akhirnya konflik dimana-mana terjadi. Ada suatu teori bahwa PKI dan Militer yang bermusuhan akan melakukan [[Kudeta]]. Yakni PKI yang mengusulkan Angkatan Perang Ke 5 (setelah AURI, ALRI, ADRI dan Kepolisian) dan isu penyergapan TNI atas Presiden Soekarno saat ulang tahun TNI. Munculah kecurigaan antara satu dengan yang lain. Akhirnya di percaya menjadi sebuah insiden yang sering dinamakan [[Gerakan 30 September]].
 
Ada kemungkinan [[Indonesia]] menjadi negara komunis andai saja [[PKI]] berhasil berkuasa di Indonesia. Namun hal tersebut tidak menjadi kenyataan setelah terjadinya kudeta dan peng-kambing hitaman Komunisme sebagai dalang terjadinya insiden yang dianggap [[pemberontakan]] pada tahun 1965 yang lebih dikenal dengan [[Gerakan 30 September]]. Hal ini juga membawa kesengsaraan luar biasa bagi para warga Indonesia dan anggota keluarga yang dituduh komunis meskipun belum tentu kebenarannya. Diperkirakan antara 500.000 sampai 2 juta jiwa manusia dibantai di [[Jawa]] dan [[Bali]] setelah peristiwa [[Gerakan 30 September]]. Hal ini merupakan halaman terhitam sejarah negara Indonesia. Para tertuduh yang tertangkap kebanyakan tidak diadili dan langsung dihukum. Setelah mereka keluar dari ruang hukuman mereka, baik di [[Pulau Buru]] atau di penjara, mereka tetap di awasi dan dibatasi ruang geraknya dengan penamaan ''Eks [[Tapol]]''.
 
Semenjak jatuhnya Presiden [[Soeharto]], aktivitas kelompok-kelompok Komunis, Marxis, dan haluan kiri lainnya mulai kembali aktif di lapangan politik Indonesia, walaupun belum boleh mendirikan partai karena masih dilarang oleh pemerintah.
<!-- Presiden [[Abdurrahman Wahid]] ketika menjabat pernah memiliki rencana untuk merehabilitasi semua eks-eks tapol dan melegalisir komunisme kembali. Namun rencananya ditentang banyak pihak{{fact}}. -->
 
=== Komunisme di Indonesia ===